Lautan ion, 14 April 2012
Dear Natrium,
Tak sengaja kumembaca catatan harianmu, tak kukira
begitu sakitnya hatimu. Kumohon maafkan aku demi hari-hari yang kita ukir
selama ini.
Kebersamaan kita begitu indah. Tak salah apabila semua
orang menyatakan kita sebagai pasangan yang serasi. Pada konsep kimia kita selalu
bersama. Kita berdua pernah menerangkan tentang ikatan ion. Aku menjadi anion
yang bermuatan negatif, sedangkan kamu menjadi kation yang bermuatan positif.
Hal inilah yang membuat adanya gaya elektrostatis antara kita sehingga ikatan
yang terjadi begitu kuatnya.
Kamu pasti ingat, hari yang paling membanggakan pada
waktu kita bersama. Aku melihat bintang bersinar di matamu saat membantu kang
Paijo menjadi pemenang dalam lomba memasak spageti. Kang Paijo menambahkan kita
pada air untuk memasak spageti sehingga spagetinya menjadi cepat matang dan
enak rasanya. Apa mungkin kang Paijo belajar sifat koligatif larutan atau hanya
faktor kebiasaan para koki saja?. Tapi yang jelas, aku tahu kamu lebih suka bersama
mie ayam kangkung dibandingkan spageti, benar tidak?.
Natrium sahabat terbaikku….
Keberadaanmu dalam hari-hariku telah mengubah
karakterku. Tanpamu, aku hanya gas beracun berwarna kuning kehijauan yang dapat
mengganggu sistem pernapasan, merusak selaput lendir, dan dalam keadaan cair,
aku dapat membakar kulit manusia. Kau pernah dengar saat terjadi perang gas di
tahun 1915, aku dijadikan salah satu senjata kimianya. Aku tak ingin peristiwa
itu terulang kembali, jadi kumohon maafkan aku.
Natrium saudaraku….
Tak mudah kita menjalin ikatan persaudaraan ini menjadi
sebuah struktur kristal face center
cubic. Kau telah mengisi kekosongan ikatan oktahedralku, sebaliknya aku pun
mengisi kekosongan oktahedralmu sehingga kristal yang terbentuk terlihat begitu
keras walau kadangkala begitu rapuh.
Aku akui kesalahanku padamu, tak ada maksudku untuk
meninggalkanmu. Aku tak punya pilihan saat itu. Hanya dengan proses
pelarutan kita bisa membantu air menghantarkan
arus listrik. Saat kita larut dalam air, kita memang lebur tak telihat. Akan
tetapi semua orang tahu, karakter asin kita tak pernah hilang, hal itu
menunjukkan bahwa kita selalu bersama. Ketika air pergi melalui proses
evaporasi, kita kembali membangun kristal putih yang suci.
Memang, kemarin suasananya begitu berbeda. Aku tak tahu
jika proses pelarutan berlanjut pada proses elektrolisis. Elektrolisis dengan
menggunakan energi sel volta telah memorakporandakan ikatan kita. Energi itu
membuatku tak mampu menahan elektronku sehingga aku mengalami reaksi oksidasi di
anoda. Seandainya saja, saat itu anoda yang digunakan adalah logam reaktif
bukanlah si Karbon, mungkin aku tak teroksidasi dan aku masih tetap bersamamu.
Proses elektrolisis itu bukan hanya mengubahku menjadi aku yang dulu, tapi aku pun
kehilanganmu.
Oh…Natrium,
Siapalah aku yang ingin dekat denganmu. Aku hanyalah gas
yang mulai dikenal melalui penelitian Om Scheele pada tahun 1774 dan baru mempunyai nama pada tahun 1810 saat Om
Davy memanggilku “ Klorin”. Sikapku jauh
dari sikap romantis, terlebih puitis. Aku lebih terlihat dingin sehingga pada suhu
-350C aku sudah mendidih dan membeku pada suhu -1010C. Dengan
nomor atom 17 dan nomor massa 35,5 aku bukanlah apa-apa. Akan tetapi, denganmu aku
merasa menjadi sangat berarti. jadi tolonglah, kumohon dengan sangat untuk
semua yang telah kita lalui, maafkan aku.
Natrium…,
Andai memang kau tak lagi memaafkanku, tak bisa kubayangkan
seperti apa dunia tanpa kita. Makanan akan terasa hambar walau dibuat oleh koki
terbaik sekalipun, ikan-ikan terpuruk bau busuk tak terawetkan, daratan putih
membeku tertutup salju, tak ada lagi acar mentimun yang menyegarkan, tak ada
lagi es putar yang menyejukkan, dan mungkin tak ada lagi kau dan aku.
Jadi…, jika memang berat untukmu menerimaku kembali
menjadi sahabatmu, kumohon demi dunia tetaplah bersamaku. Kurasa seiring waktu,
kebersamaan ini akan menyatukan kembali ikatan dalam kristal putih kita, untuk
saat ini dan selamanya.
Salam persahabatan
Klorin
Natrium….
Foto-foto inilah yang senantiasa mengingatkanku padamu.
cerpennya menarik sekali, walaupun tentang natrium.
BalasHapuscerpennya menarik sekali, walaupun tentang natrium.
BalasHapusibu kereeeennn MasyaAllah sangat menginspirasi
BalasHapus