Jumat, 22 November 2013

KUMOHON MAAFKAN AKU


Lautan ion,    14 April 2012


Dear Natrium,
Tak sengaja kumembaca catatan harianmu, tak kukira begitu sakitnya hatimu. Kumohon maafkan aku demi hari-hari yang kita ukir selama ini.
Kebersamaan kita begitu indah. Tak salah apabila semua orang menyatakan kita sebagai pasangan yang serasi. Pada konsep kimia kita selalu bersama. Kita berdua pernah menerangkan tentang ikatan ion. Aku menjadi anion yang bermuatan negatif, sedangkan kamu menjadi kation yang bermuatan positif. Hal inilah yang membuat adanya gaya elektrostatis antara kita sehingga ikatan yang terjadi begitu kuatnya.
Kamu pasti ingat, hari yang paling membanggakan pada waktu kita bersama. Aku melihat bintang bersinar di matamu saat membantu kang Paijo menjadi pemenang dalam lomba memasak spageti. Kang Paijo menambahkan kita pada air untuk memasak spageti sehingga spagetinya menjadi cepat matang dan enak rasanya. Apa mungkin kang Paijo belajar sifat koligatif larutan atau hanya faktor kebiasaan para koki saja?. Tapi yang jelas, aku tahu kamu lebih suka bersama mie ayam kangkung dibandingkan spageti, benar tidak?.
Natrium sahabat terbaikku….
Keberadaanmu dalam hari-hariku telah mengubah karakterku. Tanpamu, aku hanya gas beracun berwarna kuning kehijauan yang dapat mengganggu sistem pernapasan, merusak selaput lendir, dan dalam keadaan cair, aku dapat membakar kulit manusia. Kau pernah dengar saat terjadi perang gas di tahun 1915, aku dijadikan salah satu senjata kimianya. Aku tak ingin peristiwa itu terulang kembali, jadi kumohon maafkan aku.
 Natrium saudaraku….
Tak mudah kita menjalin ikatan persaudaraan ini menjadi sebuah struktur kristal face center cubic. Kau telah mengisi kekosongan ikatan oktahedralku, sebaliknya aku pun mengisi kekosongan oktahedralmu sehingga kristal yang terbentuk terlihat begitu keras walau kadangkala begitu rapuh.
Aku akui kesalahanku padamu, tak ada maksudku untuk meninggalkanmu. Aku tak punya pilihan saat itu. Hanya dengan proses pelarutan  kita bisa membantu air menghantarkan arus listrik. Saat kita larut dalam air, kita memang lebur tak telihat. Akan tetapi semua orang tahu, karakter asin kita tak pernah hilang, hal itu menunjukkan bahwa kita selalu bersama. Ketika air pergi melalui proses evaporasi, kita kembali membangun kristal putih yang suci.
Memang, kemarin suasananya begitu berbeda. Aku tak tahu jika proses pelarutan berlanjut pada proses elektrolisis. Elektrolisis dengan menggunakan energi sel volta telah memorakporandakan ikatan kita. Energi itu membuatku tak mampu menahan elektronku sehingga aku mengalami reaksi oksidasi di anoda. Seandainya saja, saat itu anoda yang digunakan adalah logam reaktif bukanlah si Karbon, mungkin aku tak teroksidasi dan aku masih tetap bersamamu. Proses elektrolisis itu bukan hanya mengubahku menjadi aku yang dulu, tapi aku pun kehilanganmu.
Oh…Natrium,
Siapalah aku yang ingin dekat denganmu. Aku hanyalah gas yang mulai dikenal melalui penelitian Om Scheele pada tahun 1774 dan  baru mempunyai nama pada tahun 1810 saat Om Davy memanggilku “ Klorin”.  Sikapku jauh dari sikap romantis, terlebih puitis. Aku lebih terlihat dingin sehingga pada suhu -350C aku sudah mendidih dan membeku pada suhu -1010C. Dengan nomor atom 17 dan nomor massa 35,5 aku bukanlah apa-apa. Akan tetapi, denganmu aku merasa menjadi sangat berarti. jadi tolonglah, kumohon dengan sangat untuk semua yang telah kita lalui, maafkan aku.
Natrium…,
Andai memang kau tak lagi memaafkanku, tak bisa kubayangkan seperti apa dunia tanpa kita. Makanan akan terasa hambar walau dibuat oleh koki terbaik sekalipun, ikan-ikan terpuruk bau busuk tak terawetkan, daratan putih membeku tertutup salju, tak ada lagi acar mentimun yang menyegarkan, tak ada lagi es putar yang menyejukkan, dan mungkin tak ada lagi kau dan aku.
Jadi…, jika memang berat untukmu menerimaku kembali menjadi sahabatmu, kumohon demi dunia tetaplah bersamaku. Kurasa seiring waktu, kebersamaan ini akan menyatukan kembali ikatan dalam kristal putih kita, untuk saat ini dan selamanya.


Salam persahabatan
Klorin

Natrium….
Foto-foto inilah yang senantiasa mengingatkanku padamu.
     

3 komentar:

  1. cerpennya menarik sekali, walaupun tentang natrium.

    BalasHapus
  2. cerpennya menarik sekali, walaupun tentang natrium.

    BalasHapus
  3. ibu kereeeennn MasyaAllah sangat menginspirasi

    BalasHapus

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...