REFLEKSI MODEL EMPAT C (4C)

Empat C merupakan terjemahan dari komponen Connection, Challenge, Concept, Change yang diterjemahkan menjadi komponen Koneksi, Tantangan, Konsep dan Perubahan yang terjadi. Komponen dalam 4C yaitu: 

1. Ceritakan keterkaitan materi yang sudah Anda pelajari dengan peran Anda. 
2. Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini? 
3. Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjalankan peran Anda? 
4. Ceritakan sebuah perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah pembelajaran pada hari ini?

Contoh:
Materi yang saya peroleh hari ini adalah coaching. Keterampilan coaching sangat dibutuhkan seorang guru yang mempunyai tugas menggali potensi murid dan rekan guru.

Materi yang diberikan oleh instruktur menguatkan pemahaman terkait coaching yang diperoleh saat menjadi CGP. Ide terkait tips dan trik sangat membantu saya dalam melakukan praktik coaching. Pendapat instruktur lebih dapat diterima terkait alur TIRTA sehingga saya bersemangat untuk terus meningkatkan keterampilan yang harus dimiliki seorang coach.

Prinsip-prinsip coaching (kemitraan, percakapan kreatif, memaksimalkan potensi), mindset coaching (fokus pada coachee, bersikap terbuka dan ingin tahu lebih dalam, memiliki kesadaran diri yang kuat, membantu coachee melihat peluang-peluang baru) dan kompetensi yang harus dimiliki coach (presence, mendengarkan aktif, mengajukan dengan pertanyaan berbobot). Agar menjadi lebih terstruktur, proses tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan TIRTA (tujuan, identifikasi, rencana aksi, tanggungjawab)

Saya menjadi lebih bersemangat untuk berfokus mengembangkan diri pada kompetensi sosial saya khususnya “komunikasi”. Coaching mengajarkan saya untuk dapat berkomunikasi dengan baik sehingga dapat menggali potensi seseorang yang suatu saat nanti keterampilan ini menjadi pendukung dalam peran saya sebagai pendamping