Apa definisi dari TKA Kimia?
TKA Kimia mengukur kemampuan murid
dalam penguasaan konsep kimia, menerapkan konsep kimia dalam penyelesaian
permasalahan kimia, serta melakukan analisis pada permasalahan kimia yang
terkait dengan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Apa saja muatan yang ada dalam TKA?
TKA Kimia disusun berdasarkan materi
kimia esensial pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Muatan tersebut
terdiri dari empat elemen kimia, yaitu:
· Kimia Dasar: struktur atom, teori model atom,
sistem dan sifat periodik unsur, ikatan kimia, geometri molekul, interaksi
antar molekul, hukum dasar kimia, stoikiometri dan persamaan reaksi kimia;
·
Kimia Analitik: larutan, kesetimbangan
larutan, asam-basa, pH, dan koloid;
·
Kimia Fisik: energetika dan dinamika reaksi;
dan
·
Kimia Organik: struktur dan kereaktifan
senyawa karbon.
Kerangka TKA Kimia dirancang untuk
mengukur pemahaman murid terhadap konsep-konsep dasar kimia dan kemampuan
mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai konteks yaitu:
1) Penyelidikan Ilmiah (Scientific Inquiry), 2) Fenomena Kimia pada Kehidupan Sehari-hari (Everyday
Chemical Phenomena), 3) Aplikasi
Kimia dalam Permasalahan Lingkungan (Applications of Chemistry in
Environmental Issues), 4) Aplikasi Konsep Kimia dalam Proses Industri (Applications
of Chemical Concepts in Industrial Processes).
Konteks-konteks ini dipilih untuk
mencerminkan relevansi kimia dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan ilmu
pengetahuan, isu lingkungan, dan dunia industri. Berikut adalah rincian untuk
setiap konteks.
Penyelidikan Ilmiah (Scientific
Inquiry). Konteks ini berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan
pengetahuan kimia melalui metode ilmiah yang mencakup:
·
Proses Ilmiah: Pemahaman tentang
langkah-langkah dalam metode ilmiah, termasuk observasi, formulasi hipotesis,
perancangan dan pelaksanaan eksperimen, pengumpulan dan analisis data, serta
penarikan kesimpulan.
·
Konsep dan Teori Kimia: Pemahaman tentang
konsep-konsep dasar kimia (seperti struktur atom, ikatan kimia, stoikiometri,
termokimia, kinetika kimia, kesetimbangan kimia, larutan, asam basa, redoks,
dan kimia organik dasar) yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian ilmiah.
·
Interpretasi Data Ilmiah: Kemampuan untuk
membaca, memahami, dan menginterpretasikan data yang disajikan dalam bentuk
tabel, grafik, atau diagram yang berasal dari hasil eksperimen kimia.
·
Evaluasi Bukti Ilmiah: Kemampuan untuk
mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil penelitian ilmiah serta
mengidentifikasi potensi bias atau kesalahan dalam eksperimen.
·
Perkembangan Ilmu Kimia: Pemahaman tentang
bagaimana teori teori kimia telah berkembang seiring waktu melalui penemuan
penemuan ilmiah penting.
Fenomena Kimia pada Kehidupan
Sehari-hari (Everyday Chemical Phenomena). Konteks ini berkaitan dengan
fenomena yang terjadi di sekitar murid dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip
kimia yang meliputi:
·
Proses Kimia di Rumah Tangga: pemahaman
tentang reaksi kimia yang terjadi saat memasak, membersihkan, atau menggunakan
produk rumah tangga lainnya (misalnya, reaksi pembakaran hidrokarbon,
pelarutan, asam basa dalam sabun dan deterjen).
·
Kimia dalam Makanan dan Minuman: pemahaman
tentang komposisi kimia makanan dan minuman, perubahan kimia selama pengolahan
dan penyimpanan, serta peran aditif makanan.
·
Kimia dalam Kesehatan dan Kecantikan:
pemahaman tentang bahan kimia dalam produk perawatan pribadi, obat-obatan, dan
proses biokimia dasar dalam tubuh manusia.
·
Material dan Sifatnya: Pemahaman tentang
sifat-sifat material sehari-hari (logam, plastik, serat) berdasarkan struktur
kimia dan ikatan antar atom/molekul.
·
Perubahan Kimia dan Fisika di Lingkungan
Sekitar: pengamatan dan penjelasan tentang perubahan materi yang terjadi di
lingkungan sekitar (misalnya, korosi, pembusukan, fotosintesis).
Aplikasi Kimia dalam Permasalahan
Lingkungan (Applications of Chemistry in Environmental Issues). Konteks
ini menyoroti peran kimia dalam memahami dan mengatasi berbagai permasalahan
lingkungan yang meliputi:
·
Polusi Air, Udara, dan Tanah: pemahaman
tentang sumber sumber polutan kimia, reaksi kimia yang terlibat dalam polusi,
dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan, serta metode analisis dan
remediasi polusi.
·
Efek Rumah Kaca dan Perubahan Iklim: pemahaman
tentang gas gas rumah kaca, siklus karbon, dan peran aktivitas manusia dalam
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
·
Hujan Asam: pemahaman tentang pembentukan
hujan asam dan dampaknya terhadap ekosistem dan infrastruktur.
·
Penipisan Lapisan Ozon: pemahaman tentang
mekanisme penipisan lapisan ozon oleh senyawa kimia tertentu dan dampaknya
terhadap kehidupan di bumi.
·
Pengelolaan Limbah Kimia: pemahaman tentang
prinsip-prinsip pengelolaan limbah kimia yang aman dan berkelanjutan, termasuk
daur ulang dan pengolahan limbah.
·
Energi Alternatif dan Berkelanjutan: peran
kimia dalam pengembangan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan
berkelanjutan (misalnya, sel surya, biofuel, sel bahan bakar).
Aplikasi Konsep Kimia dalam Proses
Industri (Applications of Chemical Concepts in Industrial Processes).
Konteks ini mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip kimia dalam berbagai
proses industri untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat yang
meliputi:
·
Proses Pembuatan Bahan Kimia Dasar: pemahaman
tentang proses industri penting seperti produksi amonia (proses Haber Bosch),
asam sulfat (proses kontak), dan natrium hidroksida (proses elektrolisis
larutan garam).
·
Industri Petrokimia: pemahaman tentang
pengolahan minyak bumi dan gas alam menjadi berbagai produk kimia dan bahan
bakar.
·
Industri Makanan dan Minuman: aplikasi
prinsip-prinsip kimia dalam pengolahan, pengawetan, dan pengemasan makanan dan
minuman.
·
Industri Farmasi: peran kimia dalam sintesis
dan formulasi obat obatan.
·
Prinsip-Prinsip Teknik Kimia: pemahaman dasar
tentang konsep konsep seperti laju reaksi, kesetimbangan, dan transfer massa
yang penting dalam skala industri.
Dengan memasukkan keempat konteks ini
dalam kerangka TKA Kimia, diharapkan murid tidak hanya menguasai konsep-konsep
teoritis, tetapi juga mampu melihat relevansi dan aplikasi kimia dalam berbagai
aspek kehidupan dan perkembangan teknologi. Ini akan membantu membentuk
generasi muda yang lebih literat secara ilmiah dan mampu berkontribusi dalam
menyelesaikan tantangan tantangan global yang melibatkan ilmu
kimia.
Kompetensi apa saja yang diukur dalam
TKA Kimia?
TKA Kimia mengukur kemampuan berikut:
·
Pemahaman konsep kimia (Knowing)
Kemampuan berkaitan pengetahuan pemahaman konsep yang dengan dan dasar murid
tentang konsep kimia
·
Penerapan konsep kimia (Applying)
Kemampuan murid dalam konsep menerapkan kimia pada permasalahan pada soal
·
Penalaran dalam permasalahan kimia (Reasoning)
Kemampuan murid dalam menganalisis suatu permasalahan terkait kimia dan
menunjukkan penalaran terkait konsep kimia yang relevan dan terintegrasi dalam
menyelesaikan masalah dalam pada konteks tertentu
Seperti apa kisi-kisi asesmen dalam
TKA Kimia?
TKA kimia memuat 3 level yaitu
pemahaman, penerapan, dan penalaran
Level 1:
Pemahaman konsep kimia (Knowing)
merupakan kemampuan berkaitan pengetahuan pemahaman konsep yang dengan dan
dasar murid tentang konsep kimia.
Proses kognitifnya meliputi :
·
Mengenali (recognize), yaitu murid
mampu mengidentifikasi atau menyatakan fakta, hubungan,
dan konsep; mengidentifikasi karakteristik fisika/kimia serta
peran setiap komponen yang terdapat dalam sistem, materi,
dan proses tertentu.
·
Menjelaskan (describe), yaitu murid
mampu memberikan informasi atau penjelasan secara rinci berdasarkan
konsep kimia/mendeskripsikan sifat dan struktur suatu materi serta proses atau fenomena
kimia.
·
Memberikan contoh (provide Example), yaitu murid
mampu menuliskan contoh yang berkaitan dengan suatu fenomena, kegunaan, maupun
kerugian suatu materi/proses kimia yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Level 2:
Penerapan konsep kimia (Applying)
merupakan kemampuan murid dalam konsep menerapkan kimia pada permasalahan pada
soal
Proses kognitifnya meliputi:
·
Membandingkan/mencari perbedaan/ mengklasifikasikan (Compare/contrast/Classify) yaitu, murid
mampu menerapkan pengetahuan tentang fakta, hubungan, proses, konsep, dan
metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah sesuai konteks yang disajikan dan mampu
mengidentifikasi persamaan atau perbedaan dari suatu zat atau proses kimia
serta mampu mengelompokkan berbagai zat atau proses berdasarkan sifat-sifatnya.
·
Menginterpretasikan suatu model (Interpret
model) yaitu murid mampu menggunakan pengetahuan tentang konsep-konsep
sains untuk menginterpretasikan proses, siklus, hubungan atau sistem untuk
menyelesaikan masalah kimia.
·
Menginterpretasikan informasi (Interpret Information) yaitu menggunakan
pengetahuan atau konsep untuk menjelaskan informasi tekstual, tabular, gambar,
dan grafis yang relevan termasuk melakukan perhitungan kimia.
Level 3
Penalaran dalam permasalahan kimia (Reasoning)
Kemampuan murid dalam menganalisis suatu permasalahan terkait kimia dan
menunjukkan penalaran terkait konsep kimia yang relevan dan terintegrasi dalam
menyelesaikan masalah dalam pada konteks tertentu.
Proses kognitifnya meliputi:
·
Memprediksi (Predict) yaitu murid
mampu menganalisis hasil uraian atau perhitungan kimia menggunakan prinsip,
konsep, rumus, dan hukum kimia untuk menarik suatu kesimpulan yang ilmiah dan mampu
memprediksi atau memperkirakan hasil yang diperoleh dari penjelasan yang
bersumber dari teori, konsep, hasil perhitungan dan hasil analisis, serta mampu
mengevaluasi suatu hasil pemikiran atau penjelasan berdasarkan teori, konsep,
hasil perhitungan, dan hasil analisis sehingga bisa diambil suatu kesimpulan
dari masalah yang ingin diselesaikan.
·
Merancang (Design) yaitu murid mampu membuat model rancangan
eksperimen yang dapat digunakan untuk menjawab fenomena dalam kimia dengan
melibatkan variabel riset yang meliputi variabel bebas, variabel tergantung,
dan variabel kontrol. Murid juga mampu menguji hipotesis atau menyelesaikan
soal yang hasilnya sudah dihipotesiskan melalui langkah penerapan konsep kimia,
perhitungan, analisis, dan pengambilan kesimpulan sehingga bisa mengambil
kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis atau tidak. Murid juga mampu
menghubungkan variabel atau karakteristik dengan karakteristik yang lain suatu
material sehingga menghasilkan sifat material yang bisa dijelaskan secara
ilmiah. Selain itu, murid mampu mengaplikasikan prinsip ilmiah atau konsep
kimia dan prinsip saintifik untuk membuat formulasi, mengevaluasi kualitas
produk, dan menyelesaiakn masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan kalangan
industri.
·
Mengevaluasi (Evaluate) yaitu
murid mampu mengevaluasi fenomena yang berhibungan dengan kimia dalam kehidupan
sehari-hari melalui proses penerapan teori, konsep, dan perhitungan kimia
sehingga bisa dicapai kondisi yang diinginkan.
·
Menarik kesimpulan (Draw Conclusion) yaitu
murid mampu membuat kesimpulan berdasarkan penerapan teori, konsep, data, dan
perhitungan kimia serta mampu menghubungkan antara penyebab dan akibat dalam
suatu proses kimia.
·
Menganalisis (Analyze) yaitu
murid mampu menggunakan informasi yang relevan, konsep, hubungan antar
parameter dan data untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan masalah.
·
Menggeneralisasikan (Generalize) yaitu
membuat kesimpulan dari suatu hasil penyelesaian masalah melalui pemahaman
teori, konsep, perhitungan kimia dan proses sintesis dan murid mampu menerapkan
kesimpulan tersebut untuk kondisi yang baru.
·
Memberikan penjelasan disertai bukti (Justify) yaitu
menggunakan bukti dan pengetahuan sains untuk menjelaskan suatu fenomena untuk
mendukung suatu penjelasan yang sulit dijelaskan alasannya atau penyelesaian
masalah dan kesimpulan dari suatu investigasi.
Contoh soal dapat kunjungi situs
berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar