MARI LAKUKAN
Coba Anda perhatikan gambar 10.1.1 pada sampul, Apakah Anda termasuk penikmat pempek palembang? Jika ya, pastikan bahwa Anda tidak sedang mengalami gangguan pada lambung.
Apakah Anda pernah merasakan gangguan pada lambung?
Apakah Anda mengetahui apa penyebabnya?
Coba Anda diskusikan dengan beberapa teman tentang pengalaman saat merasakan gangguan pada lambung dan bagaimana cara mengatasinya!
Beberapa gejala kelebihan asam lambung atau yang sering disebut dengan GERD “Gastro Esophagel Reflux Disease” adalah merasa kembung, nyeri di ulu hati, terasa ada gas yang naik ke tenggorokan, mual dan mulut terasa pahit.
Dari hasil diskusi dengan beberapa teman, apakah Anda sudah menyimpulkan bagaimana cara mengatasi gangguan lambung tersebut?
Benar sekali, untuk meringankan kelebihan asam lambung Anda dapat menghindari makanan yang mengandung garam tinggi, penyedap rasa, asam dan pedas. Selain itu, Anda dapat mengkonsumsi air hangat dan obat antasida. Obat antasida mengandung senyawa basa yang dapat menetralkan asam dalam lambung.
Gambar 10.1.2 beberapa obat gangguan lambung atau antasida
Seperti yang Anda ketahui saat di SMP kelas VII bahwa senyawa asam dan basa akan saling menetralkan.
Tapi bagaimana dengan tips sehat tentang sari lemon. Meminum air sari lemon hangat di pagi hari sebelum makan diinformasikan dapat mengobati sakit maag, padahal Anda ketahui bahwa sari lemon bersifat asam?
MARI BERBAGI
Apakah kalian sudah mengetahui contoh bahan yang bersifat asam atau basa yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari? Seperti sari lemon yang menjadi tugas kegiatan Anda.
Berbagilah bersama beberapa teman melalui diskusi kelompok!
Namun, untuk lebih kuat pemahaman Anda, mari kita pelajari apa itu asam dan basa!
Coba kalian ingat kembali!
Dalam kuah pempek palembang terdapat asam cuka yang mengandung asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH. Asam lambung mengandung asam klorida dengan rumus kimia HCl. Sedangkan sari lemon mengandung asam sitrat dengan rumus kimia C6H8O7.
Anda pasti dapat menyebutkan contoh asam lainnya
Mengapa senyawa-senyawa tersebut bersifat asam?
Istilah Asam “acid” berasal dari bahasa latin yaitu acetum yang berarti cuka.
Gambar 10.1.3. Asam asetat (cuka) dapat dibuat dari fermentasi apel
Ternyata, penggunaan senyawa asam sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Bangsa Sumeria di Mesapotamia sudah menggunakan asam nitrat atau disebut juga dengan air kuat “aqua fortis” untuk memisahkan emas dari perak. Perak akan larut dalam asam nitrat sedangkan emas tidak.
Namun, teori yang menjelaskan tentang asam, mulai dikembangkan oleh Lavoisier (1777) yang menyatakan asam adalah senyawa yang mengandung unsur oksigen. Hal inilah yang menyebabkan oksigen disebut dengan zat asam. Kemudian pada tahun 1810, Humphrey Davydapat menunjukkan bahwa senyawa hidrogen klorida juga termasuk asam, jadi Davy menyimpulkan bahwa asam mengandung unsur hidrogen bukan oksigen. Pada tahun 1814, Gay lussac menyatakan bahwa asam merupakan zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan tersebut hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
Teori asam basa yang kemudian digunakan hingga sekarang adalah teori yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan Swedia bernama Svante Arrhenius pada tahun 1884. Teori Arrhenius didasarkan pada ionisasi larutan elektolit.
Pada umumnya, senyawa kovalen polar terionisasi dalam air membentuk ion hidronium (H3O+ ) atau ion hidrogen (H+) sehingga bersifat asam.
Berdasarkan hal tersebut, asam-asam Arrhenius secara umum dapat dirumuskan sebagai HxA. Asam akan terionisasi dalam air dengan reaksi sebagai berikut:
HxA + H2O → xH3O+ + Ax- atau HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Agar Anda lebih memahami cobalah Anda analisa beberapa contoh reaksi ionisasi suatu asam dalam air berikut ini!
1. Reaksi ionisasi asam bromida (HBr) dalam air. Asam bromida akan terionisasi sempurna (100%) sehingga reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
HBr (aq) → H+(aq) + Br-(aq)
Asam bromida melepaskan satu ion H+ pada tiap molekul asamnya, sehingga asam bromida disebut dengan asam monoprotik (monovalen) atau asam bervalensi satu.
2. Reaksi ionisasi asam sulfat (H2SO4) dalam air melalui dua tahapan, Pada tahap 1 asam sulfat akan terionisasi sempurna sedangkan pada tahap 2 terjadi reaksi kesetimbangan karena hanya 10% dari HSO4- akan terionisasi. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Asam sulfat dalam air melepaskan dua ion H+ pada tiap molekulnya sehingga asam sulfat disebut dengan asam diprotik (bivalen) atau asam bervalensi dua.
3. Reaksi ionisasi asam fosfat (H3PO4) dalam air melalui tiga tahap yang semuanya merupakan reaksi kesetimbangan, yaitu:
Asam fosfat dalam air melepaskan tiga ion H+ pada tiap molekulnya sehingga asam fosfat disebut dengan asam triprotik (trivalen) atau asam bervalensi tiga.
Dari ketiga reaksi tersebut, semua asam mengandung hidrogen dalam rumus kimianya. Akan tetapi, glukosa (C6H12O6) bukan termasuk asam padahal senyawa tersebut mengandung hidrogen. Dapatkah Anda menjelaskan hal tersebut? Jadi apakah Anda dapat menyimpulkan apa yang dimaksud asam menurut Arrhenius?
Bagus, berarti Anda sudah memahami teori asam, jika Anda menjawab glukosa bukan termasuk asam karena walaupun glukosa mengandung hidrogen tapi di dalam air glukosa tidak terionisasi untuk melepaskan ion H+, Jadi kesimpulannya,
“Asam menurut Arrhenius adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen“
Anda kini sudah mengenal asam, bagaimana pula dengan basa?
Seperti halnya asam, basa dapat Anda temukan dalam larutan pembersih yang Anda gunakan sehari-hari. Misalnya; sabun mandi, sabun cuci, sampho, pembersih muka, pembersih lantai.
Gambar 10.1.4 Beberapa pembersih merupakan larutan basa
Istilah basa berasal dari bahasa Arab yaitu alkali yang berarti abu. Menurut Arrhenius, basa secara umum merupakan senyawa ion dapat dirumuskan sebagai M(OH)x dan terdisosiasi dalam air dengan reaksi sebagai berikut:
M(OH)x(aq) → Mx+(aq) + xOH-(aq)
Cobalah Anda analisa beberapa contoh basa berikut ini!
1. Natrium hidroksida [NaOH] yang terdisosiasi dalam air melepaskan satu ion hidroksida (OH-) maka disebut basa monovalen
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
2. Kalsium hidroksida [Ca(OH)2] yang terdisosiasi dalam air melepaskan dua ion hidroksida (OH-) maka disebut basa bivalen
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
3. Aluminium hidroksida [Al(OH)3] yang terdisosiasi dalam air melepaskan tiga ion hidroksida (OH-) maka disebut basa trivalen
Al(OH)3(aq) → Al3+(aq) + 3OH-(aq)
Dari ketiga reaksi tersebut, dapatkah Anda menjelaskan apakah yang dimaksud basa menurut Arrhenius? Spirtus dengan nama kimia metanol (CH3OH) mempunyai gugus OH, apakah spirtus termasuk basa?
Benar, jika anda menjawab bahwa
“Basa menurut Arrhenius adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida”
Jadi, spirtus bukan merupakan senyawa basa karena walaupun mengandung gugus OH, di dalam air spirtus tidak melepaskan ion OH-.
Beberapa contoh asam dan basa dapat Anda lihat pada tabel 10.1 dan tabel 10.2
Tabel 10.1.1 beberapa jenis asam
Tabel 10.1.2 beberapa jenis basa
Jadi, apakah yang Anda dapat simpulkan dari kegiatan belajar kali ini?
Pada kegiatan ini, Anda telah mengetahui pengertian asam basa menurut Arrhenius sebagai berikut:
MARI BERAKSI
Apakah anda sudah memahami teori asam basa menurut Arrhenius? Untuk mengetahuinya, Anda dapat mengerjakan tes dalam “Anda beraksi”
1. Jelaskan pengertian asam dan basa menurut arrhenius?
2. Apa yang menyebabkan sifat asam? jelaskan!
3. Apa yang menyebabkan sifat basa? jelaskan!
4. Dari senyawa-senyawa berikut, manakah yang termasuk asam arrhenius atau basa arrhenius.
a. H2S
b. HNO2
c. Mg(OH)2
d. NaCl
e. KOH
5. Golongankan senyawa-senyawa asam berikut dalam asam monovalen, bivalen, dan trivalen, serta tuliskan reaksi ionisasinya!
a. H3PO3
b. HF
c. HClO3
d. H2SO4
e. CH3COOH
6. Golongankan senyawa-senyawa basa berikut dalam basa monovalen, bivalen, dan trivalen, serta tuliskan reaksi ionisasinya!
a. Fe(OH)3
b. Ba(OH)2
c. LiOH
d. NH4OH
e. Be(OH)2
MARI TERAPKAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Laboratorium kimia mendapatkan bantuan pengadaan bahan habis pakai berupa larutan asam dan basa. Larutan tersebut memiliki rumus kimia sebagai berikut:
1. H2S
|
2. Mg(OH)2
|
3. HCOOH
|
4. KOH
|
5. HNO2
|
6. H3PO3
|
7. NH4OH
|
8. HClO3
|
9. H2SO4
|
10. CH3COOH
|
Pertanyaan:
1. Sepuluh larutan tersebut harus diletakkan dalam lemari yang berbeda. Dapatkah Anda membantu laboran untuk memisahkan larutan asam dan basa tersebut dan mencatatnya pada tabel?
Letakkan larutan asam dalam lemari A dan larutan basa dalam lemari B.
Buatlah tabel seperti contoh di bawah ini pada lembar “catatanku” dan catatlah rumus kimia sesuai letaknya dalam lemari.
Lemari A
|
Lemari B
|
2. Jika Anda sudah meletakkan larutan asam dan basa pada lemari yang tepat, urutkanlah senyawa asam pada lemari A mulai dari asam monovalen, asam divalen, dan asam polivalen. Lakukan juga untuk larutan basa pada lemari B.
Lemari A
|
Lemari B
| |
Monovalen
| ||
Divalen
| ||
Polivalen
|
KIMIA BERKARAKTER
Dalam teori asam basa Arrhenius, walaupun senyawa tersebut mempunyai hidrogen belum tentu bersifat asam atau suatu senyawa memiliki gugus OH belum tentu bersifat basa, sifat tersebut bergantung pada kelarutannya dalam air, apakah senyawa tersebut melepaskan ion hidrogen seperti asam atau ion hidroksida seperti basa atau senyawa tersebut tidak menghasilkan keduanya.
Manusiapun dilahirkan sama, tanpa membawa apapun kecuali tangisannya. Derajatnya akan terlihat pada apa yang dapat dia hasilkan untuk kebaikan lingkungan sekitarnya.
Jadi…sebagai para peneliti muda, teruslah berkarya untuk kebaikan bangsa. Anda dapat melihat film pendek ini untuk menjadi motivasi dalam perjalanan mencapai cita-cita.
Selamat menyaksikan…..
Sumber : https://youtu.be/V96hXqw2oU8
HASIL AKSI
Anda sudah kerjakan soal-soal dalam “Anda beraksi” ?
Sekarang, Anda dapat mencocokan jawaban dengan kunci jawaban berikut ini.
(Skor: setiap rumus kimia yang berada pada tempat yang tepat bernilai 1, jadi jika seluruhnya benar, skor = 10). Anda dapat menghitung nilai yang Anda peroleh menggunakan rumus berikut ini: Penghitungan nilai = Jumlah skor X 5
Jika nilai yang Anda peroleh lebih besar dari 75 maka Anda dapat melanjutkan ke materi asam basa Bronsted-Lowry. Namun, jika nilai Anda dibawah 75 maka Anda harus mencoba mengulang kembali materi asam basa Arrhenius. S E M A N G A T …!
INFORMASI LEBIH LANJUT
GLOSARIUM
Arrhenius, asam
|
suatu zat yang melarut dalam air dan memberikan ion H+
|
Arrhenius, basa
|
suatu zat yang menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam air
|
Asam diprotik
|
suatu asam yang mengandung dua proton
|
Asam monoprotik
| suatu asam yang mengandung satu proton
|
Asam poliprotik
|
suatu asam yang dapat mengandung lebih dari satu proton
|
Disosiasi
| penguraian senyawa ion menjadi ion-ion
|
Garam
|
suatu senyawa yang berasal dari reaksi antara asam dan basa
|
Ionisasi
|
pengionan, proses menghasilkan ion pada pelarutan senyawa kovalen polar
|
Penetralan, reaksi
|
suatu reaksi antara asam dan basa yang banyaknya setara secara kimiawi
|
Valensi
|
kemampuan bersenyawa dari suatu senyawa atau ion
|
SUMBER GAMBAR
1. Pempek palembang : http://1.bp.blogspot.com
2. Rumus asam asetat : http://wikipedia.org
3. Antasida : http://enerypted.tbn1.gstatic.com
4. Lemon : http://vemale.com
5. Cuka apel : http://perawatanwajahyuk.com
6. Bahan-bahan pembersih : http://geloracintapenuhkedamaian.blospot.com
7. Arrhenius : http://de.wikipedia.org
TAYANGAN VIDEO
DAFTAR PUSTAKA
James E. Brady. 1998. Kimia Universitas Azas & Struktur (General Chemistry Principles & Structure). Edisi Kelima. Jilid satu. Diterjemahkan oleh: Sukmariah Maun, dkk. 1998. Jakarta: Binarupa Aksara
John.A.Olmsted & Gregory.M.Williams. 2005. CHEMISTRY. Edisi keempat. John willey & Sons.inc
Raymond Chang. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti (General Chemistry: The Essential Concepts). Edisi Ketiga. Jilid satu. Diterjemahkan oleh Suminar Setiati Achmadi. 2005. Jakarta: Erlangga
Ralph. H. Petrucci. 1985. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Edisi keempat. Jilid dua. Diterjemahkan oleh Suminar Achmadi,Ph.d.1987.Jakarta:Erlangga
Saptono Nugrohadi dan Sukisman Purtadi. 2007. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Edisi Pertama. Jakarta: Balai Pustaka
Sutrisna dan Lisa Listiani. 2006. Spektrum Kimia untuk SMA/MA Kelas XI IPA. Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar