Selasa, 28 September 2021

RESILIENCE: TANGGUH & TEKNOLOGI

#SERI SEMANGAT GURU

(Program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kemampuan nonteknis sebagai pendukung penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar)

 

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman mengikuti diklat semangat guru yang diselenggarakan pada tanggal 21 Juni 2021 sampai 25 Agustus 2021. Banyak hal yang telah dibagi oleh Adi Respati. Adi Respati merupakan konsultan adopsi teknologi dalam pembelajaran di Websis for Edu.

Pelatihan ini memberikan energi untuk saya bangkit kembali dari kegagalan. Mengapa demikian? Karena Ka Adi (saya panggil demikian…) memberikan motivasi dengan topik “resiliensi dalam mempelajari teknologi untuk pembelajaran”.

Apa sih resiliensi?

Menurut Reivich dan Masten (2005), resiliensi merupakan kemampuan individu dalam mengatasi, melalui, dan kembali pada kondisi semula setelah mengalami kesulitan. Kemampuan ini membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi saat menghadapi tekanan baik dari internal maupun eksternal. Kata kunci resiliensi adalah “Tangguh”.

Mengapa kita harus mempunyai kemampuan resiliensi?

Pembelajaran di masa pandemi membuat semua harus berpikir keras dan cerdas agar pembelajaran tetap berlangsung sehingga murid tidak kehilangan semangat belajarnya. Teknologi sangat berperan dalam meningkatkan pembelajaran. Namun, kata Ka Adi, perjalanan menjadi pembelajar untuk mencapai tingkat-tingkat manfaat teknologi tersebut sangat panjang, kadang kita unggul kadang ketinggalan. Saat inilah kita perlu resilien.

Bagaimana caranya?

Saya tidak terlalu suka untuk mengupload momen unggul atau karya di media sosial namun ternyata kegiatan ini dapat membantu kita untuk resilien. Setiap momen unggul yang kita bagikan menjadi rekam jejak yang akan membuat kita bangkit lagi saat mengalami keterpurukan. Momen unggul memberikan kita semangat bahwa kita pernah berada dalam posisi tertinggi dan kita bisa melakukan lagi.

Rekam jejak ini akan memberikan irama perjalanan yang semakin jelas. Saat kita unggul kita punya semangat melaju pesat. Saat kita berada dalam ketertinggalan maka kita perlu mengatur tenaga untuk mengejar. Toh, kereta cepat sekalipun harus rehat sejenak di beberapa stasiun sebelum mencapai stasiun akhir. Jadi, tertinggal itu wajar.

Ka Adi memberikan tips bagaimana caranya agar perjalanan panjang pembelajar menjadi lebih matang.

Seperti dalam marathon, mengatur tenaga (baca: mengelola resilensi) semakin efektif jika kita tahu masih berapa jauh atau berapa dekat kita dengan garis finish. Dalam marathon menunju e-learning yang baik ini, peta kita adalah Kerangka SAMR”.

SAMR merupakan suatu kerangka yang dapat menggambarkan tingkat kematangan seseorang dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Tingkat kematangan ini terdiri dari substitution, Augmentation, Modification, dan Redefination. Semakin matang kita dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, semakin besar peningkatan proses dan hasil yang terjadi dalam pembelajaran.

Pada saat pandemi, kita disuguhkan dengan berbagai penawaran penggunaan teknologi. Kita belajar dan belajar lagi tentang banyak aplikasi yang sebenarnya mempunyai fungsi yang sama. Hal inilah yang membuat kita terjebak dalam tingkat substitution. Pada pelatihan ini, Ka Adi memberikan pandangan bahwa kita seharusnya sudah menerapkan hardware dan aplikasi yang dipelajari untuk pengembangan pembelajaran menuju setiap tingkatan dengan menentukan terlebih dahulu apa tujuan pembelajarannya. Penentuan tujuan ini akan membantu kita menakar lebih akurat seberapa besar resiliensi yang diharapkan ada dalam diri kita untuk menerobos masing-masing tingkatan tersebut.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang kerangka SAMR, Ka Adi membagikan naskah yang dapat digunakan sebagai referensi.

1.    Kerangka SAMR, berisi pemaparan tentang kerangka SAMR sehingga kita dapat langsung membayangkan pengembangan skenario pembelajaran yang akan kita lakukan.

      Kerangka SAMR

2.      Resiliensi dan kerangka SAMR, berisi uraian pendek tentang keterampilan yang perlu kita kenali untuk menempuh tingkat-tingkat SAMR dan potensi tantangan-tantangan pada masing-masing tingkat SAMR.

      Resiliensi dan Kerangka SAMR

Selain itu, kita juga dapat menonton webinar Resilience: Tangguh & Teknologi yang disiarkan secara live pada hari Rabu, 30 Juni 2021 pada tautan berikut ini:

Tayangan Webinar Resiliensi

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman tentang resiliensi maka kita diajak untuk membuat rencana perjalanan pertama pengembangan diri dalam praktik e-learning dan mengatasi tantangan yang akan dihadapi dalam perjalanan tersebut.

Tugas Pengembangan Diri

Kuis Resiliensi

Rencana tindak lanjut setelah mengikuti pembelajaran ini, saya memilah dan memilih aplikasi pembelajaran yang benar-benar dapat saya terapkan dalam mengembangkan pembelajaran di sekolah. Saya memilih salah satu aplikasi dari sekian banyak aplikasi yang mempunyai fungsi yang sama, mendalami setiap tools nya dan mengkombinasikan dengan aplikasi lainnya sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...