TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari
modul ini peserta didik
mampu: 1.
menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam
berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan 2. mengelompokkan larutan
ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya. 3.
menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik 4.
menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyawa kovalen polar 5.
merancang percobaan uji elektrolit. |
Assalamu’alaikum anak-anak ibu yang hebat!!
Selamat datang di kelas X MIPA, bertemu lagi dengan “Chemistry
Class”
Apa kabar hari ini? Semoga kalian senantiasa diberikan
kesehatan dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kali ini.
Jangan lupa untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dengan
mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker saat kalian berinteraksi
dengan lingkungan.
Pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari tentang larutan
elektrolit dan non elektrolit
Bagaimana sudah siap belajar kimia di Chemistry Class...
???
Oke .. marilah kita awali kegiatan pembelajaran di Chemistry
Class dengan membaca Basmallah.
Sebelum memulai pembelajaran kali ini, ibu ingin mengetahui
pemahaman awal kalian tentang larutan elektrolit dan non elektrolit yang
sebenarnya sudah kalian ketahui dalam kehidupan sehari-hari
Silahkan kerjakan pre-test dengan mengklik link berikut ini ya….
Bagaimana hasilnya…., Apapun hasilnya tidak masalah, kan baru mulai belajar. Jika kalian serius membaca dan mengikuti semua langkah dalam modul ini dengan baik, pasti saat post-tes akan mendapatkan nilai yang luar biasa.
Mari perhatikan gambar berikut ini!
Apakah kalian tahu apa yang dilakukan bapak tersebut?
Mengapa ikan mati saat air sungai diberi aliran listrik?
Apakah air dapat menghantarkan arus listrik?
Sekarang coba kalian perhatikan video 3.8.1 berikut ini!
https://www.youtube.com/watch?v=NfNIn4R8tg4
Apa saja yang sudah kalian amati?
Apakah lampu menyala saat garam dimasukkan dalam mangkuk kaca yang
dihubungkan dengan alat uji elektrolit?
Lantas bagaimana jika garam tersebut dilelehkan? apakah lampu pada
alat uji elektrolit menyala?
Mengapa demikian ya…., mari kita cari tahu jawabnnya?
Sekarang mari kita lakukan percobaan larutan elektrolit dan non
elektrolit secara virtual melalui tautan berikut ini
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-solventconductivity/#/
Seru ya… kalian dapat melakukan percobaan walau secara virtual
Silahkan kalian masukkan hasil pengamatan kalian pada LKPD 3.8.1 tentang
larutan elektrolit dan non elektrolit. Jika belum paham, video dan percobaan dapat
kalian putar berulang-ulang sampai semua pertanyaan dalam LKPD 3.8.1 dapat
kalian isi semua.
Untuk memperoleh LKPD 3.8.1 silahkan klik tautan berikut ini:
Bagaimana apakah kalian sudah selesai mengisi LKPD 3.8.1?
Mari kita diskusikan bersama hasil kerja kalian.
Coba kalian ingat kembali tayangan video 3.8.1 dan percobaan
virtual yang telah kalian kerjakan! keduanya menggunakan alat uji elektrolit.
Alat uji elektrolit yaitu suatu alat yang digunakan untuk menguji
apakah suatu zat cair atau larutan dapat menghantarkan listrik atau tidak. Alat
uji elektrolit dapat kalian rangkai sendiri menggunakan dua batang elektroda
yang terbuat dari grafit (batang berwarna
hitam, yang bisa kalian dapatkan dalam baterai bekas), yang dihubungkan
dengan sumber arus searah (baterai) dan bola lampu pijar pada ujung berbeda.
Gambar 3.8.1 rangkaian alat uji elektrolit sederhana
Pada tayangan video 3.8.1 bahan yang digunakan adalah salt/garam
dapur. Garam dapur merupakan senyawa ion. Garam tersebut banyak mengandung kristal
NaCl. Saat kristal garam dimasukkan dalam wadah pada alat uji elektrolit
ternyata lampu tidak menyala, namun saat garam tersebut dilelehkan ternyata
lampu menyala terang.
Mengapa demikian?
Svante Arrhenius pada tahun 1884 mengajukan
teorinya tentang larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan
arus listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan
tersebut. Ion-ion positif (kation) akan bergerak menuju elektrode negatif dan
ion-ion negatif (anion) akan bergerak menuju ke elektrode positif dengan
membawa muatan listrik.
Untuk membuktikannya kalian dapat menggunakan larutan besi (III)
dikromat yang diteteskan pada kertas saring, kemudian pada ujung kertas saring
yang berlawanan dijepit dengan penjepit buaya yang dihubungkan dengan sumber
arus listrik. Kutub yang bermuatan positif akan berwarna jingga karena ion Cr2O72-
berkumpul di kutub tersebut, sedangkan kutub negatif akan berwarna merah karena
ion Fe3+ yang berwarna merah berkumpul di kutub negatif. Jadi
jelaslah, ion-ion dalam larutan sangat berperan dalam menghantarkan listrik.
Tapi mengapa kristal garam tidak menghantarkan listrik?
Walaupun kristal garam mengandung ion-ion namun ion-ion tersebut
terikat sangat kuat dan rapat membentuk kristal sehingga tidak bebas bergerak
maka kristal garam tidak dapat menghantarkan listrik hal ini terlihat pada
lampu alat uji elektrolit tidak menyala dan tidak ada gelembung gas pada kedua
elektrode.
Namun saat dilelehkan, jarak antara ion-ion sangat renggang maka
ion-ion tersebut bebas bergerak untuk menghantarkan listrik sehingga lampu akan
menyala. (Tapi ingat! jangan melelehkan garam di rumah atau di
laboratorium tanpa pegawasan ya, karena sangat panas)
Berdasarkan hasil percobaan virtual kalian, ternyata setiap
larutan mempunyai daya hantar yang berbeda. Daya hantar larutan ditentukan oleh
jumlah ion yang terdapat dalam larutan tersebut. Semakin banyak jumlah ionnya
maka semakin kuat daya hantar listriknya.
Coba kalian perhatikan tabel data berikut ini!
Larutan
elektrolit kuat |
Larutan
elektrolit lemah |
Larutan non elektrolit |
Garam Asam Klorida Asam Hipoklorat Natrium Hidroksida Kalium Klorida Kalium Iodida Asam Nitrat |
Asam Asetat Asam Karbonat Asam Sulfida Ammonium Hidroksida |
Glukosa Urea Larutan Etanol |
Bagaimana pasti isinya sama kan dengan tabel pada LKPD 3.8.1 yang
telah kalian isi sebelumnya? jelaslah, materi ini sangatlah mudah untuk anak
sepintar kalian.
Perlu kalian ketahui, semua senyawa ion larut dalam air dan
terdisosiasi sempurna menjadi ion positif dan ion negatif sehingga mempunyai
daya hantar listrik yang kuat seperti natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl),
kalium sulfat (K2SO4), dan sebagainya.
Reaksi disosiasi:
Senyawa kovalen polar ada yang terionisasi sempurna dalam air
sehingga mempunyai daya hantar listrik yang kuat (elektrolit kuat) seperti larutan
asam klorida (HCl), larutan asam sulfat (H2SO4), Larutan
asam nitrat (HNO3), sedangkan untuk larutan asam asetat (CH3COOH),
larutan ammonium hidroksida (NH4OH), hanya akan terionisasi sebagian
dalam air sehingga mempunyai daya hantar listrik yang lemah (elektrolit lemah).
Reaksi ionisasi pada larutan elektrolit kuat
Reaksi ionisasi pada larutan elektrolit lemah
Senyawa kovalen non polar dalam air tidak terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit) seperti larutan gula (C12H22O11), larutan alkohol (C2H5OH), dan larutan urea (CO(NH2)2).
Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat kelompokkan larutan yang termasuk
larutan senyawa ion, senyawa kovalen polar, dan senyawa kovalen non polar?
Senyawa ion |
Senyawa kovalen polar |
Senyawa kovalen non polar |
Garam Natrium hidroksida Kalium Klorida Kalium Iodida |
Asam Klorida Asam Hipoklorat Asam Nitrat Asam Asetat Asam karbonat Asam Sulfida Ammonium hidroksida |
Glukosa Urea Larutan Etanol |
Bagaimana pasti sama kan dengan jawaban kalian di LKPD 3.8.1?
Jadi apa yang dapat kalian simpulkan dari pembelajaran kali ini.
Tuliskan simpulannya pada catatan berikut ini ya…!
Agar kalian lebih
memahami larutan elektrolit dan non elektrolit, kalian dapat melakukan refleksi
diri, tulislah rangkuman, beberapa pernyataan yang kalian peroleh di sumber
belajar lain, pada buku catatan kalian sebagai portofolio.
Ajukan beberapa
pertanyaan tentang materi ataupun pendapat kalian tentang pembelajaran yang
kita lakukan kali ini pada kolom komentar
Apakah anda sudah memahami tentang larutan elektrolit dan non elektrolit? Untuk mengetahuinya, Anda dapat mengerjakan post test melalui tautan berikut ini
Jika nilai
yang Anda peroleh lebih besar dari 75 maka Anda dapat melanjutkan ke
kegiatan belajar 2. Namun, jika nilai Anda dibawah 75 maka Anda harus mencoba
mengulang kembali kegiatan belajar 1.
Dapatkah kalian merancang alat uji larutan elektrolit?
Coba kalian rancang menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitarmu. Hasilnya silahkan kumpulkan melalui whatsapp ibu ya… boleh berupa foto atau video…
Pengetahuan tentang larutan elektrolit dan non
elektrolit diterapkan oleh para pencari ikan dengan membuat alat penangkap ikan
dengan aliran listrik. Perlu kalian ketahui bahwa sebenarnya air murni bukan
penghantar listrik yang baik karena hanya sebagian kecil molekul air yang
terionisasi. Namun, air merupakan pelarut yang baik sehingga air mampu
melarutkan banyak mineral garam yang mengandung banyak ion. Keberadaan ion-ion
inilah yang menyebabkan air sungai dapat menghantarkan arus listrik.
Penggunaan alat penangkap ikan seperti ini sangat
berbahaya baik untuk ekosistem sungai maupun bagi si penangkap ikan itu
sendiri. Jadi kalian harus bijak dalam menerapkan ilmu yang kalian peroleh,
karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat baik bagi manusia itu
sendiri ataupun alam sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar