Sabtu, 30 September 2023

MULAI DARI DIRI MENERAPKAN BUDAYA POSITIF

Modul 1.4 Tahapan mulai dari diri

Pada tahapan ini saya berharap dapat mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah serta dapat mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggungjawab sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Pada modul 1.4, saya diingatkan kembali tentang tugas guru untuk mengusahakan agar sekolah menjadi lingkungan yang menyenangkan, aman, nyaman untuk bertumbuh, serta dapat menjaga dan melindungi setiap murid dari hal-hal yang kurang bermanfaat, atau bahkan mengganggu perkembangan potensi murid. Lingkungan yang aman dan nyaman akan memberikan murid kesempatan dan kebebasan untuk berproses, belajar, membuat kesalahan dan kemudian belajar lagi, sehingga mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran.

Saya mencoba untuk merefleksikan diri terkait budaya positif di sekolah dengan menjawab beberapa pertanyaan sehingga dapat disimpulkan bahwa menciptakan suasana positif di sekolah sangat penting untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid. Suasana positif dapat meningkatkan motivasi murid karena rasa nyaman akan cenderung mendorong mereka bersemangat dan berpartisipasi dalam pembelajaran, murid akan merasa bebas untuk berbagi ide, berdiskusi, bereksperiman, berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Seperti yang tertuang dalam standar proses pada standar nasional pendidikan pasal 12 bahwa lingkungan yang positif sangat diperlukan agar pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpihak pada murid. Pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,  kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis murid.

Hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana positif di sekolah adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan seluruh civitas akademika dan lingkungan sekitar sekolah, saling mendukung dan menerapkan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati. Di sekolah, suasana kekeluargaan sudah tercipta baik antar murid, guru-murid, antar guru, dan semua pihak di sekolah dan lingkungan sekitar sehingga murid merasa aman dan nyaman meskipun masih diberlakukan sistem poin sebagai reward dan punishment untuk penerapan disiplin. Selain itu, untuk menguatkan nilai-nilai kebajikan dilakukan keteladanan dan kegiatan pembiasaan seperti upacara, literasi, PHBN, PHBI, Jum'at bergema, dan kegiatan lainnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...