Modul 1.2 Tahapan mulai dari diri
Pada tahapan ini saya berharap dapat mengidentifikasi nilai-nilai diri sendiri dan peran guru penggerak yang selama ini sudah saya miliki. Hal yang saya lakukan adalah dengan membuat trapesium usia, merefleksikan peristiwa positif atau negatif yang terjadi pada rentang usia tersebut dan menemukan nilai-nilai dan peran guru penggerak yang ternyata sudah saya miliki sebelum mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak. Hasil dari kegiatan mulai diri adalah sebagai berikut ini:
Trapesium Usia
Refleksi
Sekitar 32 tahun yang lalu, saya
merupakan pelajar SMP kelas 7 berusia 12 Tahun. Saya kehilangan sosok guru yang
memberikan motivasi untuk terus belajar dan menjadi yang terbaik. Bahasa
Inggris adalah mata pelajaran yang baru dikenalkan saat masuk sekolah menengah
pertama. Awalnya saya merasa kesulitan namun saya merasa sedikit terbantu dengan
bekal buku paket yang saya terima dari hadiah prestasi NEM terbesar di Sekolah
Dasar. Guru Bahasa Inggris mengubah kesulitan itu menjadi kebahagiaan, saya
sangat menanti hari belajar bersamanya. Masih terkenang dalam ingatan ketika
penilaian akhir semester, beliau khusus datang ke ruang ujian hanya untuk
menanyakan apakah saya mengalami kesulitan, rasanya sangat istimewa tapi saat
itu pula saya merasa patah hati karena beliau harus mutasi ke sekolah lain.
Saya sangat kehilangan, sedih dan semakin frustasi apalagi guru pengganti jauh
dari harapan yang saya miliki. Akibat peristiwa itu, Bahasa Inggris bukan lagi
mata pelajaran favorit namun sampai detik ini menjadi mata pelajaran yang
selalu ingin saya hindari. Rasa penyesalan juga hadir seiring waktu berjalan
karena ternyata mata pelajaran Bahasa Inggris sangat penting dan selalu ada disetiap
jenjang pendidikan, pada akhirnya saya juga mengalami kesulitan setiap
mengikuti seleksi untuk memperoleh beasiswa.
Pada saat saya memasuki sekolah
menengah atas di kelas 10 pada usia 15 tahun, saya mengenal mata pelajaran
kimia secara khusus pertama kali. Awalnya biasa saja seperti halnya mata
pelajaran yang lainnya namun, saat mempelajari materi hidrokarbon saya mulai
merasa tertarik bahkan sebelum guru menjelaskan dalam kelas, saya telah
mempelajarinya terlebih dahulu. Saat pembelajaran di kelas saya merasa percaya
diri apalagi saya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik. Selain
itu saya mempunyai teman yang mempunyai ketertarikan yang sama terhadap mata
pelajaran kimia, kami selalu mengerjakan tugas bersama dan saling memotivasi
satu dengan yang lainnya. Rasa tertarik itu terus berkembang hingga saya
bercita-cita menjadi guru kimia. Saat menjadi guru kimia saya mencoba membuat murid-murid
saya tertarik dengan kimia dan alhamdulillah beberapa murid telah menjadi rekan
kerja sebagai guru kimia.
Berdasarkan kedua peristiwa
tersebut, peran guru sangatlah penting sebagai penuntun murid untuk mencapai
kebahagiaan dan keselamatannya. Saat murid mengalami rasa frustasi, rasa
bersalah, rasa malu yang diakibatkan oleh guru, teman, dan lingkungan
belajarnya akan berdampak panjang selama hidupnya demikian pula sebaliknya,
motivasi, kepercayaan, perhatian dari guru, teman dan lingkungan belajar akan
membawanya mencapai kebahagiaan dan keselamatannya.
Jadi jelaslah bahwa:
“Peranan guru sangat penting
untuk menjadikan proses belajar murid menjadi lebih bermakna”
Nilai dan peran guru penggerak
Nilai-nilai dalam diri saya yang
membantu menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya adalah:
- - motivasi untuk terus mengembangkan diri
- - kolaborasi dengan semua orang
- - kreatif dalam berbagai situasi
- - Perhatian
Peran yang selama ini saya mainkan
dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya adalah memberikan
contoh dan mengajak murid, rekan guru, dan komunitas sekolah untuk terus
melakukan pengembangan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar