Selasa, 21 November 2023

TAHAPAN PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

Mahasiswa menempuh mata kuliah pendalaman materi dengan aktivitas analisis materi berbasis masalah, literasi, numerasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bahan kajian yang menjadi rujukan meliputi: 1) pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya, 2) pembelajaran sosial emosional, 3) prinsip pembelajaran dan asesmen. 4) Bahan kajian lainnya yang disesuaikan dengan bidangnya baik telah telah tersedia di PMM maupun rekomendasi dari dosen pengampu.

Mapping dan LK pendalaman materi

Aktivitas pembelajaran pada pendalaman materi dilakukan secara daring dengan beban belajar 5 SKS, selama 6 hari dengan durasi 40 JP dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah 

Aktivitas dilakukan selama 2 hari masing-masing 6 JP/hari terdiri dari vicon 3 JP/hari dan sisanya melakukan aktivitas LMS

Mahasiswa mengidentifikasi masalah pembelajaran di kelas terkait penanganan peserta didik bermasalah dan berkebutuhan khusus, pengelolaan lingkungan sosial emosional belajar peserta didik, membangun relasi dengan peserta didik, melakukan disiplin positif, pemberian feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS, literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua peserta didik, menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah lainnya terkait dengan tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman mahasiswa menjadi guru.

Hari ke-1

Mahasiswa menyimak, mencermati dan mencatat hal-hal penting terkait orientasi dan apersepsi yang disampaikan oleh dosen/instruktur didampingi guru pamong.

Mahasiswa melakukan analisis dan berdiskusi terkait permasalahan yang dihadapi dalam tugas kesehariannya sebagai guru. Mahasiswa menuangkannya dalam LK 1.1 terkait identifikasi masalah.

Hari ke-2 

Mahasiswa melakukan refleksi, diskusi dan mempresentasikan LK 1.1 terkait identifikasi masalah pembelajaran serta memperoleh penguatan dari mahasiswa lain, dosen/instruktur dan guru pamong untuk menyempurnakan hasil kajian analisisnya terhadap masalah yang telah teridentifikasi. Setelah itu mahasiswa mengupload hasil tersebut dalam LMS pada bagian unggahan tugas -identifikasi masalah. LK 1.1 terdiri dari jenis permasalahan, masalah yang teridentifikasi dan analisis identifikasi masalah. 

Jenis permasalahan dapat berkaitan dengan 1) pedagogik, literasi, dan numerasi 2) kesulitan belajar siswa berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi guru 3) membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa 4) pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa 5) materi terkait literasi, numerasi, advanced naterial, miskonsepsi, HOTS 6) pemanfaatan teknologi atau inovasi dalam pembelajaran. 

Setelah mengetahui jenis permasalahannya, maka selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah apa yang terkait dengan jenis permasalahan tersebut yang mahasiswa hadapi dalam kesehariannya sebagai guru dan menganalisisnya.

Contoh LK 1.1-identifikasi masalah  

2. Eksplorasi penyebab masalah (3 hari masing-masing 7 JP/hari)

Aktivitas dilakukan selama 3 hari masing-masing 7 JP/hari terdiri dari vicon 3 JP/hari dan sisanya melakukan aktivitas LMS

Mahasiswa mengeksplorasi kemungkinan penyebab masalah yang telah teridentifikasi melalui riset dengan melakukan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar dan pihak terkait lainnya dengan bimbingan/arahan dosen dan guru pamong. 

Hari ke-3 

Mahasiswa mengelompokkan masalah dan melakukan kajian literatur untuk mengeksplorasi penyebab masalah yang telah teridentifikasi baik jurnal maupun buku. Jurnal yang menjadi kajian adalah yang terbit 5 tahun terakhir sedangkan buku 10 tahun terakhir.

Hari ke-4 

Mahasiswa melaksanakan interview dan penentuan kriteria pakar di bidang masalah yang telah diidentifikasi dan menuangkannya dalam LK 1.2 tentang eksplorasi penyebab masalah yang telah teridentifikasi. 

Hari ke-5 

Mahasiswa melakukan refleksi, diskusi dan mempresentasikan LK 1.2 terkait eksplorasi penyebab masalah serta memperoleh penguatan dari mahasiswa lainnya, dosen/instruktur dan guru pamong untuk menyempurnakan hasil kajian analisisnya terhadap beberapa penyebab masalah. Setelah itu mahasiswa mengupload hasil tersebut dalam LMS pada bagian unggahan tugas -eksplorasi penyebab masalah.

Contoh LK 1.2- eksplorasi penyebab masalah.

3. Penentuan penyebab masalah

Aktivitas dilakukan selama 1 hari dengan durasi 7 JP terdiri dari 3 JP vicon dan sisanya melakukan aktivitas di LMS. 

Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab-penyebab masalah, mahasiswa menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati terhadap konteks yang dihadapinya di sekolah/kelas dan menjelaskan alasannya. Mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen, instruktur dan guru pamong terkait menentukan masalah dan akar penyebabnya. Mahasiswa kemudian mempresentasikan hasil penentuan akar penyebab masalah yang dihadapi disertai dengan penjelasan tentang kajian/analisis penentuan penyebab masalah tersebut. Pada akhir kegiatan, mahasiswa menentukan satu masalah serta akar penyebabnya yang paling sesuai dengan tugas kesehariannya sebagai guru.

Hari ke-6 

Mahasiswa mendiskusikan dan mencari akar penyebab dari beberapa penyebab masalah yang telah diidentifikasikan (problem and cause sharing), kemudian mahasiswa mengklasifikasi, mengelompokkan, mengkonsultasikan, dan mempresentasikan hasil pengelompokkan penyebab masalah tersebut dan mendapatkan umpan balik dari mahasiswa lain, dosen/instruktur dan guru pamong untuk menyempurnakan hasil kajian dan analisis tentang akar penyebab masalah. Mahasiswa menentukan kesesuaian antara masalah yang telah diidentifikasi dengan akar penyebab masalahnya kemudian menentukan minimal 2 masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru dan akar penyebabnya. Setelah itu mahasiswa mengupload hasil tersebut dalam LMS pada bagian unggahan tugas - penentuan penyebab masalah

Contoh LK 1.3 - penentuan penyebab masalah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...