Dalam
sistem periodic, unsure-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atom. Nomor
atom menyatakan jumlah electron dalam atom tersebut sedangkan penyebaran
elektronnya dinyatakan oleh konfigurasi electron. Hal inilah yang menjadikan adanya
keterkaitan antara konfigurasi electron dengan sistem periodic unsure.
Sifat-sifat unsure ditentukan oleh konfigurasi
electron terluar atau electron valensi. Unsure-unsur yang memiliki electron
valensi yang sama akan memiliki kemiripan sifat dan akan terletak dalam satu
lajur tegak atau vertical dalam sistem periodic yang disebut dengan golongan. Golongan
tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 golongan besar yaitu golongan utama atau
golongan A (terdiri atas blok s dan p), golongan transisi atau golongan B (terdiri
atas blok d) dan golongan transisi dalam atau lantanida dan aktinida ( terdiri
atas blok f). Selain golongan, dalam sistem periodic terdapat istilah periode.
Periode menyatakan banyaknya kulit pada suatu atom yang terisi electron.
Periode ditentukan berdasarkan nilai n terbesar dalam konfigurasi electron.
Pembagian blok dalam sistem periodic dapat dilihat pada gambar 1.6.
Gambar 1.6. Penyebaran blok
Penentuan
golongan dan periode suatu unsur
Menentukan golongan
dan periode dari suatu unsur harus berdasarkan konfigurasi unsur netral bukan
berdasarkan konfigurasi dari ion.
1.
Golongan
utama / golongan A
Dalam sistem periodic unsure terdapat 8
golongan utama, yaitu golongan IA sampai dengan golongan VIIIA. Golongan tersebut
berada pada blok s dan p dengan rumusan konfigurasi electron valensi sebagai;
a.
Blok s mempunyai ciri electron valensi
terletak pada sub kulit s. terdiri atas Golongan IA (ns1)
dan Golongan IIA (ns2)
b.
Blok p mempunyai ciri electron valensi
terletak pada subkulit s dan p. terdiri atas :
Golongan IIIA (ns2 np1)
Golongan IVA
(ns2 np2)
Golongan VA
( ns2 np3)
Golongan VIA
( ns2 np4)
Golongan VIIA ( ns2 np5)
Golongan VIIIA ( ns2 np6)
Contoh:
Ramalkan posisi unsur di bawah ini dalam
sistem periodic unsur.
a. 17Cl b. 20Ca c. 35Br
Jawab
1) 17Cl
memiliki konfigurasi elektron ; [Ne] 3s2 3p5. Pengisian
elektron berakhir pada orbital p maka termasuk blok p dengan ciri s,p. Jumlah
elektron valensinya adalah 7 dan n terbesar = 3 maka unsur Cl terdapat pada
golongan VIIA dan periode 3.
2) 20Ca
memiliki konfigurasi electron ; [Ar] 4s2. Jumlah electron valensinya
adalah 2 dan n terbesar = 4 maka unsur Ca terdapat golongan IIA periode 4
3) 35Br
memiliki konfigurasi electron; [Ar] 4s2 3d10 4p5. Karena pengisian electron
berakhir pada orbital p maka termasuk blok p (s,p) sehingga electron valensinya
pada ns2 np5. Jumlah electron valensi adalah 7 dan n
terbesar = 4 jadi unsur Br terletak pada golongan VIIA periode 4
2.
Golongan
transisi / golongan B
Golongan transisi atau golongan B terdapat
pada blok d dan mempunyai ciri electron valensi terletak pada subkulit s dan d.
terdiri atas:
golongan IB ( ns1 (n-1)d10)
golongan IIB ( ns2 (n-1)d10)
golongan IIIB ( ns2 (n-1)d1)
golongan IVB ( ns2 (n-1)d2)
golongan VB ( ns2 (n-1)d3)
golongan VIB ( ns1 (n-1)d5)
golongan VIIB ( ns2 (n-1)d5)
golongan
VIIIB ( ns2 (n-1)d6),
( ns2 (n-1)d7), dan
( ns2 (n-1)d8)
Contoh:
Ramalkan posisi unsur di bawah ini dalam
sistem periodic unsur.
a. 21Sc b. 26Fe
1) 21Sc
memiliki konfigurasi electron; [Ar]4s2 3d1. Pengisian
electron berakhir pada blok d, maka termasuk dalam blok d dengan electron
valensi pada ns2 (n-1)d1. Jumlah electron valensinya
adalah 3 dan n terbesar = 4. Jadi Sc terdapat pada golongan IIIB periode 4
2) 26Fe
memiliki konfigurasi elektron; [Ar] 3d6 4s2. Jumlah
elektron valensinya adalah 8, n terbesar adalah 4 dan blok d. maka Fe terletak
pada golongan VIIIB dan periode 4.
3.
Golongan
transisi dalam
Golongan transisi dalam terdapat pada blok f
dan mempunyai ciri electron valensi pada subkulit s dan f. terdiri atas
golongan lantanida ( sub kulit 4f) dan golongan aktinida (subkulit 5f)
Contoh ;
Atom 58Ce memiliki konfigurasi
electron; [Xe] 6s2 4f2. Pengisian electron berakhir
subkulit 4f maka Ce termasuk dalam
golongan lantanida.
Konfigurasi golongan
IB dan VIB mengikuti aturan kestabilan orbital penuh dan setengah penuh.
Keadaan ini bukan karena tereksitasi dan hanya berlaku pada golongan transisi,
tidak berlaku untuk golongan utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar