Sebuah
bom meledak di udara terbuka. Ledakan tersebut melepaskan gas yang menyebar
dengan cepat dan mendorong udara yang mengelilinginya keluar. Hal ini menunjukkan
gas melakukan kerja terhadap lingkungannya. Ledakan bom tersebut merupakan
contoh reaksi kimia yang berlangsung pada sistem terbuka dan tekanan tetap (qp)
sehingga sistem melakukan kerja (-w). Kalor reaksi yang menyertainya disebut
dengan entalpi (Yunani: enthalpein ,
menghangatkan) dengan lambang “H”. (H berasal dari kata Heat atau panas). sehingga
qp = H.
Entalpi (H) suatu sistem merupakan
energi dalam (U) ditambahkan dengan hasil kali tekanan (P) dan volume (V)
sistem.
Seperti
halnya energi dalam, entalpi suatu sistem tidak dapat ditentukan, yang dapat
ditentukan hanyalah perubahannya (∆H). Hubungan entalpi
dan energi dalam dapat dirumuskan sebagai berikut;
Nilai ∆H tidak
jauh berbeda dengan ∆U untuk kebanyakan reaksi pada keadaan
standar (temperatur = 250C dan tekanan = 1 atmosfer), kecuali jika
nilai ∆n dan T
cukup besar maka perbedaan nilai ∆H dan ∆U juga
besar.
Contoh:
Berdasarkan
penentuan kalor dengan kalorimeter bom, kalor pembakaran benzena (C6H6)
adalah – 3263,9 kJ/mol pada 250C dan tekanan 1 atmosfer. Hitunglah
perubahan entalpi (∆Hr) untuk reaksi pembakaran 1 mol
benzena tersebut.
Penyelesaian:
Kalor
pembakaran yang diukur dengan kalorimeter bom (volume konstan), artinya qv
= ∆U = –
3263,9 kJ tiap mol benzena.
Reaksi
pembakaran benzena:
C6H6(l)
+ 15/2 O2(g) → 6CO2(g) + 3H2O(l)
∆n = ∑mol produk (gas) - ∑mol
pereaksi (gas)
= (6 – 15/2) mol = 1,5 mol
∆H
= ∆U + ∆nRT
∆H
= – 3263,9 kJ +
[(1,5 mol x 8.314 J/mol K x 298 K) x 0,001 kJ/J]
=
– 3263,9 kJ + (- 3,72 kJ) = - 3.267,62 kJ
Jadi
perubahan entalpi pembakaran 1 mol benzena adalah - 3.267,62 kJ (melepaskan
kalor sebesar 3.267,6 kJ)
Hasil
perhitungan perubahan entalpi tersebut dapat ditulis dalam bentuk Persamaan Termokimia.
C6H6(l)
+ 15/2 O2(g) → 6CO2(g) + 3H2O(l) ∆H = - 3.267,62 kJ
Persamaan
reaksi tersebut menunjukkan bahwa 1 mol benzena (cair) bereaksi dengan 15/2 mol
gas oksigen untuk membentuk 6 mol gas karbon dioksida dan 3 mol air (cair),
dengan disertai pembebasan kalor sebanyak 3.267,6 kJ ke sekitarnya. Reaksi
yang membebaskan kalor adalah reaksi
eksoterm.
Pada
reaksi eksoterm, sistem membebaskan kalor sehingga entalpi sistem berkurang.
Artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil daripada entalpi reaktan (HR).
∆H = Hp
– HR < 0, atau ∆H = - kJ
Diagram
tingkat energi untuk reaksi pembakaran benzena adalah sebagai berikut:
Reaksi eksoterm ditandai dengan adanya
kenaikan temperatur sistem, sehingga terjadi pembebasan kalor oleh sistem ke
lingkungan. Beberapa contoh reaksi eksoterm adalah sebagai berikut:
1. Reaksi
antara kalsium oksida dengan air
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Sebongkah kalsium oksida atau kapur
tohor dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Kalsium oksida akan langsung
bereaksi dengan air disertai kenaikan temperatur campuran. Kenaikan temperatur
ini menyebabkan kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga kalor sistem
menjadi berkurang.
2. Reaksi
antara serbuk besi dengan serbuk belerang
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
Serbuk besi dan serbuk belerang dengan
perbandingan tertentu dicampurkan dalam cawan petri kemudian dipanaskan. Hentikan
pemanasan ketika campuran mulai berpijar. Campuran tersebut akan terus berpijar
sampai reaksi selesai. Reaksi tersebut tergolong reaksi eksoterm meskipun
adanya pemanasan diawal reaksi karena reaksi hanya dapat berlangsung pada suhu
yang tinggi, akan tetapi reaksi ini akan menghasilkan kalor yang lebih banyak
dibandingkan kalor yang diserap pada awal reaksi kalor sistem tetap berkurang.
Selain pembebasan kalor, suatu reaksi
dapat menyerap kalor yang disebut reaksi
endoterm. Reaksi endoterm terjadi jika entalpi produk lebih besar daripada
entalpi pereaksi akibat adanya penyerapan kalor oleh sistem dari lingkungan (∆H = Hp
– HR >0, atau ∆H = +kJ). Contoh reaksi endoterm
adalah reaksi pembentukan 2 mol gas nitrogen dioksida (NO2) oleh
reaksi antara 1 mol gas nitrogen (N2) dan 2 mol gas oksigen (O2)
disertai penyerapan kalor sebesar 66,4 kJ dari lingkungan. Persamaan reaksi
termokimianya adalah sebagai berikut;
N2(g)
+ 2O2(g) → 2NO2(g) ∆H = +66,4 kJ
Diagram
tingkat energi untuk reaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Reaksi
endoterm ditandai dengan adanya penurunan temperatur sistem. Beberapa contoh
reaksi endoterm adalah sebagai berikut:
1. Reaksi antara
kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal ammonium klorida.
Ba(OH)2.8H2O(s)
+ 2 NH4Cl(s) → BaCl2.2H2O(s) + 2NH3(g)
+ 8H2O(l)
Reaksi ini berlangsung dengan disertai
penurunan temperatur sistem sehingga kalor mengalir dari lingkungan ke sistem.
2. Reaksi
penguraian tembaga(II) karbonat
CuCO3(s) → CuO(s) +
CO2(g)
Melalui pemanasan, tembaga(II) karbonat yang
berwarna biru kehijauan akan terurai membentuk tembaga(II) oksida yang berwarna
hitam dan gas karbon dioksida. Reaksi akan berhenti jika pemanasan dihentikan,
hal ini menunjukkan bahwa penguraian tembaga(II) karbonat membutuhkan kalor.
Jumlah kalor yang menyertai suatu
reaksi bergantung pada jumlah zat yang direaksikan, temperatur, tekanan, dan
wujud zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Berdasarkan data percobaan,
contoh yang menunjukkan keadaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan
1 mol air (cair) dari gas hidrogen dan gas oksigen pada temperatur 250C
dan tekanan 1 atm membebaskan kalor sebesar 285,83 kJ.
H2(g) + ½ O2(g)
→ H2O
(l) ∆H =
-285,83 kJ
2. Pembentukan
2 mol air dalam dalam bentuk cair dari gas hidrogen dan gas oksigen pada
temperatur 250C dan tekanan 1 atmosfer membebaskan kalor sebesar 571,66
kJ (2 kali lebih besar dari pembentukan 1mol air).
2H2(g) + O2(g) → 2H2O
(l) ∆H = -571,66
kJ
3. Pembentukan
1 mol uap air (gas) dari gas hidrogen dan gas oksigen pada temperatur 250C
dan tekanan 1 atmosfer membebaskan kalor sebesar 241,8 kJ (lebih kecil dari
pembentukan 1 mol air dalam wujud cair).
H2(g) + ½ O2(g) → H2O
(g) ∆H = -241,8
kJ
Oleh karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan, maka diperlukan standarisasi dalam penentuannya. Kondisi
standar bagi berbagai ∆H reaksi adalah 250C dan 1
atm dengan satuan kJ dan satuan ∆H molar reaksi adalah kJ/mol. Lambang
perubahan entalpi standar adalah ∆H0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar