TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari
modul ini murid mampu:
1.
Membedakan antara koloid, larutan, dan suspensi
2.
Menentukan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan
pendispersinya
A. sistem dispersi
Coba Anda perhatikan gambar 3.14.1 pada sampul, Apakah
Anda termasuk penikmat dalgona coffee?
Apakah anda mengetahui bahwa dalgona coffee merupakan
contoh sistem koloid?
Apakah anda dapat menentukan apa fase terdispersi dan medium
pendispersinya?
Coba diskusikan contoh lainnya yang ada di kehidupan
sehari-hari yang termasuk ke dalam sistem koloid dengan beberapa teman!
Oke sekarang mari kita cek apakah benar contoh yang anda
berikan termasuk ke dalam sistem koloid. Untuk mengetahuinya anda harus
mempelajari perbedaan antara koloid, larutan, dan suspensi.
Jika suatu zat dicampurkan dengan zat lain akan
terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut
dengan sistem dispersi.
Coba Anda perhatikan video berikut ini!
Dari pengamatan pada tayangan video tadi, coba anda kemukakan ciri-ciri dari suspensi? sekarang coba anda bedakan suspensi dengan susu yang merupakan koloid, kemudian bedakan pula keduanya dengan larutan gula!
Perbedaan dari larutan, koloid, dan suspensi
berdasarkan ukuran partikelnya, penampilan fisiknya, kestabilan, cara
pemisahannya, dan penghamburan cahayanya adalah sebagai berikut:
Suspensi merupakan sistem dispersi yang mempunyai
ukuran partikel zat terdispersi relatif besar. Akibatnya suspensi bersifat
tidak stabil, artinya partikel terdispersi pada suspensi akan mengendap jika
tidak diaduk (didiamkan) akibat gaya grafitasi bumi. Kecepatan proses
pengendapan bergantung pada ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar
ukuran partikel zat terdispersi maka semakin cepat pula partikel tersebut
mengendap. Untuk memisahkannya dapat dilakukan dengan proses filtrasi
(penyaringan), zat terdispersi yang mempunyai ukuran yang lebih besar tidak
dapat melewati penyaring. Zat terdispersi yang mempunyai ukuran lebih kecil
dapat dipisahkan dengan alat sentrifuge (alat pemutar dengan kecepatan tinggi).
Sedangkan koloid dan larutan, partikelnya tidak dapat
dilihat secara langsung karena ukurannya yang lebih kecil. Namun, warna keruh
pada koloid menunjukkan bahwa partikel koloid mempunyai ukuran lebih besar
dibandingkan larutan. Pada umumnya partikel koloid berukuran antara 1 – 100 nm
sehingga kita dapat melihatnya menggunakan mikroskop ultra yaitu mikroskop
dengan tingkat pembesaran yang tinggi. Namun, karena ukurannya yang relatif
kecil, koloid tidak dapat dipisahkan dengan alat penyaring biasa tetapi harus
menggunakan membran semipermeabel. Koloid juga mempunyai kecenderungan
mengendap jika didiamkan dalam waktu yang relatif lebih lama meskipun tidak
semuanya.
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan dapat dilihat
pada tabel 3.14.1.
Perbedaan
|
Suspensi
|
Koloid
|
Larutan
|
Ukuran partikel
|
lebih besar dari 100 nm
|
antara 1 – 100 nm
|
lebih kecil dari 1 nm
|
Fase
|
2 fase (heterogen)
|
2 fase (heterogen)
|
1 fase (homogen)
|
Penampilan fisik
|
Keruh, partikel terdispersi dapat diamati langsung
dengan mata
|
Keruh – jernih, partikel terdispersi hanya dapat
dilihat dengan mikroskop ultra
|
Jernih, partikel terdispersinya tidak dapat diamati
dengan mikroskop ultra
|
Kestabilan (jika didiamkan)
|
Mengendap dengan cepat
|
Ada kecenderungan mengendap
|
penyebarannya merata/stabil sehingga tidak mengendap
|
Pemisahan
|
Filtrasi (penyaringan)
|
Tidak dapat disaring kecuali menggunakan membran
semi permeabel
|
Tidak dapat disaring meskipun dengan membran
semipermeabel
|
Pemendaran cahaya
|
Dapat menghamburkan cahaya
|
Dapat menghamburkan cahaya
|
Tidak dapat menghamburkan cahaya
|
Tabel 3.14.1
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Agar anda lebih memahami perbedaan suspensi, koloid, dan larutan, anda
dapat melakukan percobaan pada kegiatan 3.14.1
Kegiatan 3.14.1
MENGAMATI SISTEM DISPERSI
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati dan membedakan larutan, suspensi,
dan koloid dari tampilan fisiknya serta beberapa sifatnya secara umum
1. Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Gelas ukuran sedang atau gelas plastik bekas air
mineral 8 buah
|
Gula Pasir
|
Sedok teh 1 buah
|
Susu Bubuk atau santan bubuk
|
Lampu senter (boleh senter di HP) 1 buah
|
Pasir
|
Penyaring teh 1 buah
|
Kopi hitam/teh tubruk
|
Kertas ukuran 4 x 4 Cm yang diberi lubang ditengah
dengan ukuran 1x1 Cm 1 buah
|
air
|
Tisu meja/lap
|
2. Cara Kerja
a.
Siapkan 4 gelas, kemudian masing-masing diisi air
kira-kira setengahnya.!
b.
campurkan satu sendok teh gula pasir ke dalam gelas
1, satu sendok teh susu/santan ke dalam gelas 2, dan 1 sendok teh pasir ke
dalam gelas 3, dan 1 sendok kopi hitam/teh tubruk ke dalam gelas 4. Aduk dan
Amati penampakan fisiknya!
(jika menggunakan satu buah sendok, bersihkan
dahulu sebelum melarutkan bahan lainnya dan keringkan)
c.
Diamkan sejenak campuran dan amati apakah terjadi
pengendapan!
d.
Sorotlah setiap campuran dengan senter melalui celah
pada kertas. Amati jalannya sinar pada setiap campuran. Catat hasil pengamatan
anda!
e.
Saringlah keempat campuran tersebut dan tampung
hasil saringannya pada gelas yang berbeda. Amati apakah terdapat residu yang
tertinggal pada penyaring. Amati pula filtrat yang ditampung dalam gelas!
3. Pengamatan
Pengamatan
|
air + gula pasir
|
air + susu/santan
|
air + pasir
|
air + kopi hitam/teh tubruk
|
Distribusi Partikel homogen
atau heterogen
|
||||
Penampilan fisik keruh
atau jernih, partikel terlihat atau tidak
|
||||
Sorot lampu
|
||||
Ada tidaknya residu saat
penyaringan
|
||||
Ada tidaknya endapan saat
didiamkan (kestabilan)
|
4. Pertanyaan
Diskusikanlah hasil pengamatan anda dan jawablah pertanyaan berikut ini!
1.
Berdasarkan dasar teori yang anda baca dan hasil
pengamatan anda, tentukan kelompok sistem dispersi dari masing-masing campuran
tersebut (suspensi. koloid, atau larutan!
2.
Bagaimana dengan campuran kopi hitam/teh tubruk yang
telah disaring? termasuk ke dalam kelompok sistem dispersi suspensi atau
koloid, Jelaskan!
3.
Sebutkanlah beberapa contoh sistem dispersi koloid
dalam kehidupan sehari-hari!
5. Simpulan
Buatlah simpulan terhadap keempat campuran yang telah Anda amati dari
segi kekeruhan, kestabilan, hamburan terhadap cahaya, dan penyaringan yang
dilakukan terhadap campuran tersebut!
Tugas portofolio 3.14.1
Buatlah laporan dari percobaan yang sudah anda lakukan
bersama beberapa teman, kemudian buatlah video dan sebarkan ke teman-teman
sebagai pengganti presentasi di depan kelas.
B. sistem
koloid
Thomas Graham (1861), seorang ilmuwan Inggris yang memberikan istilah
koloid pertama kali. Pada saat Graham mempelajari sifat difusi beberapa larutan
melalui membran kertas perkamen, dia menemukan bahwa larutan natrium klorida
mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat untuk
berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi inilah yang disebut dengan koloid.
Sistem koloid merupakan suatu campuran heterogen antara
dua zat atau lebih, dimana zat terdispersinya tersebar merata dalam medium
pendispersinya. Istilah terdispersi dan pendispersi dikemukakan oleh Ostwald (1907). Zat terdispersi
merupakan zat yang tersebar merata biasanya jumlahnya lebih sedikit, sedangkan
medium pendispersi merupakan zat tempat tersebarnya zat terdispersi dan
biasanya wujud yang terlihat mata. Zat terdispersi maupun medium pendispersi
dapat berupa gas, cair, atau padat. Namun perlu anda ketahui bahwa campuran gas
dengan gas tidak dapat membentuk koloid karena semua gas akan bercampur homogen
dalam segala perbandingan.
Sistem koloid dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Sol
Sol mempunyai fase terdispersi padat. Koloid sol
terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a. Sol padat dengan medium pendispersi padat, contoh:
paduan logam, kaca berwarna, porselin, plastik berwarna.
Gambar. 3.14.2 (1) paduan logam untuk alat masak (2) kaca berwarna.
b. Sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair, contoh: cat, garam-garam logam, tanah liat,
belerang dalam air, tinta, tepung dalam air,
Gambar 3.14.3.
(1) Cat (2) Tinta
c. Sol gas atau aerosol padat dengan medium pendispersinya
gas, contoh: debu di udara dan asap.
Gambar 3.14.4
(1) Asap (2) Debu
2. Emulsi
Emulsi mempunyai fase terdispersi cair. Emulsi
terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a. Emulsi padat dengan medium pendispersi padat. Koloid
setengah kaku (gel) antara padat dan cair. Gel dapat juga terbentuk dari suatu
sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium pendispersinya sehingga terjadi
koloid yang agak padat. contoh: jelly, gelatin, keju, mentega, mutiara.
b. Emulsi cair atau emulsi dengan medium pendispersi
cair, contoh: susu, santan, mayones, krim tangan/lotion, lateks.
Gambar 3.14.6
(1) Susu (2) Lateks
c. Emulsi gas atau aerosol cair dengan medium pendispersi
gas, contoh: kabut, awan, parfum semprot, dan hairspray
Gambar 3.14.7
(1) Awan (2) Parfum semprot
3. Buih
Buih mempunyai fase terdispersi gas. buih
terdiri atas 2 jenis, yaitu:
a. Buih padat atau busa dengan medium pendispersinya
padat, contoh: karet busa, batu apung, styrofoam
Gambar 3.14.8
(1) Batu apung (2) Stryfoam
b. Buih cair dengan medium pendispersinya cair, contoh:
buih sabun, putih telur yang dikocok, whipped cream
Gambar 3.14.9
(1) Whipped cream (2) Buih sabun
Setelah mengetahui penjelasan sistem koloid
dan beberapa contohnya, pasti anda sekarang mengetahui apakah contoh yang anda
peroleh bersama teman-teman dalam diskusi sudah dapat anda kelompokkan menjadi
koloid, larutan, atau suspensi.
Lantas bagaimana dengan dalgona coffee,
apakah sekarang anda dapat menjelaskan termasuk jenis koloid apa dalgona
coffee? yap… benar. Dalgona coffee terdiri dari 2 jenis koloid, yaitu susu yang
merupakan emulsi dengan zat terdispersi cair dan medium pendispersinya cair dan
lapisan busa yang terbuat dari bubuk kopi dan gula yang diaduk dengan kecepatan
tinggi merupakan buih dengan zat terdispersi gas dengan medium pendispersi
cair.
Oke, bagaimana apakah Anda sudah memahami konsep koloid? silahkan Anda kerjakan kuis tentang perbedaan larutan, koloid dan suspensi berikut ini!
Seberapa besar pemahaman Anda tentang jenis-jenis koloid, Anda dapat mengetahuinya setelah mengerjakan kuis berikut ini.
Bagaimana, apakah Anda dapat menyelesaikan kuis dengan baik, pastilah, konsep koloid ini sangat mudah untuk Anda.
Agar Anda lebih memahami implementasi dari contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, coba anda kerjakan soal berikut ini!
Bacalah penggalan cerita berikut ini secara cermat!
Awal kehidupan “new normal”
Hari ini sangat
istimewa “Awal new normal”. Hari pertama masuk sekolah setelah belajar di rumah
selama pandemi Covid-19. Ajeng mempersiapkan bekal untuk sekolah. Roti spesial
dipanggang tanpa minyak tapi menggunakan margarine, ditabur keju dan mayonaise.
Karena SMAN 1 Mancak menerapkan sekolah bebas sampah maka bekal sekolah wajib
di masukkan ke dalam kotak bekal, tidak diperkenankan menggunakan styrofoam. Tak lupa Ajeng mencuci semua
bekas memasak yang berlemak dengan menggunakan sabun. Sebelum berangkat,
segelas susu sebagai asupan energi pagi hari diminumnya tanpa sisa. Bercermin
sebentar untuk memastikan semuanya sudah siap, sedikit semprotan parfum
menambah hari lebih ceria. Semburat cahaya pagi terlihat jelas menyusup melalui
lubang jendela kamarnya yang terbuat dari kaca berwarna pelangi. Map berisi
lembaran tugas proyek “cara menanak nasi di perkemahan yang hanya terdapat air
sungai yang berlumpur” tak lupa dia bawa.
“Hati-hati di
jalan, ingat ya untuk menggunakan masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan
diri” pesan ibu Ajeng saat Ajeng berpamitan.
Tentukan
beberapa contoh sistem koloid yang ada dalam cerita tersebut, dan tentukan zat
terdiapersi dan medium pendispersinya!
GLOSARIUM
Larutan
|
sistem dispersi dengan
ukuran partikel sangat kecil yang homogen
|
Koloid
|
sistem dispersi dengan
ukuran partikel yang lebih besar dari larutan tetapi lebih kecil dari
suspensi
|
Sistem
dispersi
|
campuran suatu zat
dengan zat lain dan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke zat
lainnya
|
Suspensi
|
sistem dispersi dengan
partikel yang berukuran relatif besar tersebar merata di dalam medium
pendispersinya
|
SUMBER GAMBAR
1. Dalgona coffee
2. Alloy
3. Kaca berwarna
4. Cat
5. Tinta
6. Asap
7. Debu
8. Susu
9. Lateks
10. Awan
11. Parfum semprot
12. Batu apung
13. Stryfoam
14. Whipped cream
15. Buih sabun
|
DAFTAR PUSTAKA
Crys Fajar
Partana dan Antuni Wiyarsi. 2007. Mari Belajar
Kimia untuk SMA-MA Kelas XI IPA. Surabaya. SIC
James E.
Brady. 1998. Kimia Universitas Azas &
Struktur (General Chemistry
Principles & Structure). Edisi Kelima. Jilid satu. Diterjemahkan oleh:
Sukmariah Maun, dkk. 1998. Jakarta: Binarupa Aksara
John.A.Olmsted
& Gregory.M.Williams. 2005. CHEMISTRY.
Edisi keempat. John willey & Sons.inc
Raymond
Chang. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep
Inti (General Chemistry: The
Essential Concepts). Edisi Ketiga. Jilid satu. Diterjemahkan oleh Suminar
Setiati Achmadi. 2005. Jakarta: Erlangga
Ralph. H.
Petrucci. 1985. Kimia Dasar: Prinsip dan
Terapan Modern. Edisi keempat. Jilid dua. Diterjemahkan oleh Suminar
Achmadi,Ph.d.1987.Jakarta:Erlangga
Saptono
Nugrohadi dan Sukisman Purtadi. 2007. Kimia
2 untuk SMA/MA Kelas XI. Edisi Pertama. Jakarta: Balai Pustaka
Sutrisna dan
Lisa Listiani. 2006. Spektrum Kimia untuk
SMA/MA Kelas XI IPA. Bandung
Unggul Sudarmo dan Nanik
Mitayani. 2016. KIMIA untuk SMA/MA kelas
XI. Jakarta: Erlangga
Bagus Bu..kita coba buat kopi dalgona nya ya..👍🏻
BalasHapusboleh bu...ayo kapan, saya siap merapat... seru kayaknya sambil minum dekat pantai...
Hapus