Apa itu Titrasi Asam Basa?
Titrasi asam basa adalah
suatu metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan asam atau basa dengan cara mereaksikan secara perlahan larutan
tersebut dengan larutan basa atau asam yang konsentrasinya sudah diketahui.
Reaksi yang terjadi pada titrasi asam basa adalah reaksi netralisasi.
Prinsip Kerja Titrasi
Asam Basa
Prinsip dasar titrasi
asam basa adalah penambahan larutan baku (titran) ke dalam larutan yang akan
ditentukan konsentrasinya (titrat) secara perlahan sampai terjadi titik
ekivalen. Titik ekivalen adalah titik di mana jumlah mol asam sama dengan
jumlah mol basa yang bereaksi.
Peralatan yang
Digunakan
·
Erlenmeyer: Wadah untuk menampung larutan yang
akan dititrasi.
·
Buret: Alat untuk meneteskan larutan baku secara
perlahan.
·
Pipet: Alat untuk mengambil volume larutan
tertentu.
·
Indikator: Zat yang berubah warna pada titik
ekivalen.
Langkah-langkah
Titrasi Asam Basa
·
Persiapan: Siapkan semua peralatan yang
dibutuhkan, termasuk larutan baku, larutan yang akan dititrasi, indikator, dan
erlenmeyer yang bersih.
·
Penambahan Larutan: Masukkan volume tertentu
larutan yang akan dititrasi ke dalam erlenmeyer. Tambahkan beberapa tetes
indikator.
·
Titrasi: Teteskan larutan baku dari buret ke
dalam erlenmeyer sambil terus dikocok. Hentikan penetesan saat indikator
berubah warna.
·
Perhitungan: Catat volume larutan baku yang
digunakan. Gunakan data volume dan konsentrasi larutan baku untuk menghitung
konsentrasi larutan yang dititrasi.
Indikator pada
Titrasi Asam Basa
Indikator adalah zat
yang dapat mengubah warna pada rentang pH tertentu. Pemilihan indikator sangat
penting karena harus berubah warna pada titik ekivalen titrasi. Beberapa contoh
indikator yang sering digunakan adalah:
·
Fenolftalein: Berwarna merah muda dalam larutan
basa dan tidak berwarna dalam larutan asam.
·
Metil merah: Berwarna merah dalam larutan asam
dan kuning dalam larutan basa.
·
Bromotimol biru: Berwarna kuning dalam larutan
asam, hijau dalam larutan netral, dan biru dalam larutan basa.
Kurva Titrasi
Kurva titrasi adalah
grafik yang menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi. Bentuk
kurva titrasi tergantung pada jenis asam dan basa yang bereaksi.
Penerapan Titrasi Asam
Basa
Titrasi asam basa
memiliki banyak penerapan dalam berbagai bidang, seperti:
·
Analisis kimia: Menentukan kadar asam atau basa
dalam suatu sampel.
·
Industri makanan: Mengontrol kualitas produk
makanan.
·
Farmasi: Mengontrol kualitas obat-obatan.
·
Lingkungan: Mengukur tingkat keasaman air atau
tanah.
Contoh Soal
Sejumlah 25 mL
larutan NaOH dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M. Jika titik ekivalen tercapai
setelah penambahan 20 mL larutan HCl, hitunglah konsentrasi larutan NaOH.
Penyelesaian:
·
Tuliskan reaksi: NaOH + HCl → NaCl + H₂O
·
Hitung mol HCl: mol HCl = M x V = 0,1 M x 0,02 L
= 0,002 mol
·
Karena perbandingan mol NaOH dan HCl adalah 1:1,
maka mol NaOH = 0,002 mol.
·
Hitung konsentrasi NaOH: M NaOH = mol NaOH / V
NaOH = 0,002 mol / 0,025 L = 0,08 M
Jadi, konsentrasi
larutan NaOH adalah 0,08 M.
Beberapa contoh soal dan pembahasan sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar