Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi adalah suatu
bilangan yang menunjukkan tingkat oksidasi suatu atom dalam suatu senyawa.
Bilangan oksidasi ini bisa bernilai positif, negatif, atau nol. Konsep bilangan
oksidasi sangat penting dalam kimia, terutama dalam memahami reaksi redoks.
·
Aturan Dasar Bilangan Oksidasi:
o Unsur
bebas memiliki bilangan oksidasi 0. Contoh: H₂ (H = 0), O₂ (O = 0).
o Ion
monoatomik memiliki bilangan oksidasi sama dengan muatan ionnya. Contoh: Na⁺
(Na = +1), Cl⁻ (Cl = -1).
o Dalam
senyawa, jumlah bilangan oksidasi semua atom sama dengan nol.
o Fluorin
selalu memiliki bilangan oksidasi -1 dalam senyawanya.
o Oksigen
biasanya memiliki bilangan oksidasi -2 dalam senyawa, kecuali dalam peroksida
(-1) dan superoksida (-1/2).
o Hidrogen
biasanya memiliki bilangan oksidasi +1 dalam senyawanya, kecuali dalam hidrida
logam (-1).
·
Pentingnya Bilangan Oksidasi:
o Menentukan
jenis ikatan dalam senyawa.
o Mengidentifikasi
reaksi redoks.
o Menyetarakan
reaksi redoks.
Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi kimia
yang melibatkan perpindahan elektron. Reaksi ini terdiri dari dua proses:
·
Oksidasi: Proses pelepasan elektron. Bilangan
oksidasi suatu atom akan meningkat.
·
Reduksi: Proses penerimaan elektron. Bilangan
oksidasi suatu atom akan menurun.
Penyetaraan Reaksi Redoks
Penyetaraan reaksi redoks
bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah atom dan muatan pada kedua ruas persamaan
reaksi. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, salah satunya adalah metode
bilangan oksidasi.
·
Langkah-langkah Penyetaraan dengan Metode
Bilangan Oksidasi:
1. Tentukan
bilangan oksidasi setiap atom dalam reaksi.
2. Identifikasi
unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (oksidasi dan reduksi).
3. Setarakan
jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
4. Setarakan
jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi oksidasi dan reduksi.
5. Setarakan
atom lain selain yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
6. Periksa
kembali apakah jumlah atom dan muatan pada kedua ruas sudah sama.
Contoh Soal:
Setarakan reaksi berikut
menggunakan metode bilangan oksidasi:
KMnO₄ + HCl → KCl + MnCl₂ + Cl₂ +
H₂O
Penyelesaian:
1. Tentukan
bilangan oksidasi setiap atom.
2. Identifikasi
Mn dan Cl yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3. Setarakan
jumlah atom Mn dan Cl yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
4. Setarakan
jumlah elektron yang terlibat.
5. Setarakan
atom lain (K, H, dan O).
6. Periksa
kembali persamaan reaksi.
Hasil Akhir:
2KMnO₄ + 16HCl → 2KCl + 2MnCl₂ +
5Cl₂ + 8H₂O
Beberapa contoh soal dan penyelesaian soal sebagai berikut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar