Adakah diantara kalian yang belum mengenal bawang merah? rasanya tidak mungkin karena salah satu tanaman umbi ini sangat terkenal sebagai bumbu utama berbagai masakan.
Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, kalsium, zat besi, serat, dan asam folat sehingga sangat baik digunakan sebagai bumbu maupun tambahan bahan dalam makanan.
Bawang merah mengandung senyawa alliin. Senyawa alliin diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin oleh enzim alliinase sebagai senyawa anti mikroba yang bersifat bakterisida. Inilah yang mendasari para orang tua zaman dulu menggunakan bawang merah sebagai obat tradisional.
Namun, saat kalian mengupas bawang merah biasanya kalian akan mengeluarkan air mata, bahkan untuk sebagian orang akan mengalami reaksi alergi di sekitar mata.
Mengapa demikian?
Seperti halnya makhluk hidup lainnya, bawang merah mempunyai sistem pertahanan diri. Saat jaringan kulit bawang merah rusak maka bawang merah akan melepaskan enzim lychrymatory-factor-synthase yang akan bercampur dengan asam amino sulfoksida membentuk asam sulfenat. Namun, asam sulfenat merupakan senyawa yang kurang stabil sehingga untuk mencapai kestabilan dirinya asam sulfenat melakukan penataan ulang membentuk syn-propanethial-S-oxide.
Senyawa syn-propanethial-S-oxide berupa gas yang dapat menyebar ke udara dan kemudian bersentuhan dengan mata kita. Saat itulah sistem pertahanan dalam mata akan merangsang kelenjar lakrimal untuk mengeluarkan air mata sebagai upaya untuk mengeluarkan senyawa kimia tersebut. Namun demikian, kalian tidak perlu takut, senyawa syn-propanethial-S-oxide yang terbentuk konsentrasinya sangat rendah jadi tidak berbahaya untuk mata kita.
Agar kalian tidak menangis saat mengiris bawang merah, alangkah baiknya untuk merendam bawang merah dalam air dingin terlebih dahulu, mengapa demikian, coba kalian tanyakan pada guru kimiamu ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar