Modul 1.1 Tahapan eksplorasi konsep
Pada tahapan ini saya berharap memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan dan asas pendidikan. Saya juga berharap dapat menganalisis konsep-konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid.
Eksplorasi konsep diawali dengan menyimak video tentang kondisi pendidikan pada zaman kolonial belanda. Berdasarkan video tersebut, bagian yang paling menarik menurut saya adalah ketika para bangsawan tidak hanya memikirkan kesejahteraan dirinya sendiri tetapi berpikir untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Para bangsawan yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan berjuang untuk melahirkan cita-cita baru yaitu perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran yang diwujudkan dengan lahirnya taman siswa sebagai gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Mengapa demikian? karena ternyata, pendidikan pada zaman
kolonial hanya bertujuan untuk mendukung kepentingan pemerintahan kolonial belanda saja. Kesempatan mendapatkan pendidikan hanya berlaku untuk calon pegawai, sedangkan rakyat hanya diajari membaca,
menulis dan menghitung sesuai dengan keperluannya saja. Itupun bertujuan agar mereka dapat membantu
usaha dagang kolonial belanda.
Persamaan antara proses
pembelajaran pada zaman kolonial dengan proses pembelajaran saat ini menjadikan
membaca, menulis, dan menghitung sebagai dasar pembelajaran. Persamaannya yang lainnya adalah setiap zaman mempunyai tantangan yang harus dihadapi sehingga kita harus bersatu padu untuk menghadapinya.
Perbedaan antara proses
pembelajaran pada zaman kolonial dengan proses pembelajaran saat ini adalah
pembelajaran saat ini berlaku untuk seluruh warga Indonesia dan peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan sangat mudah diakses para murid menggunakan bantuan teknologi AI.
Setelah menyimak dan mempelajari video pembelajaran pada zaman kolonial, eksplorasi konsep dilanjutkan dengan mempelajari tiga tulisan Ki Hadjar Dewantara untuk lebih memahami pemikiran-pemikiran filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Tiga tulisan tersebut adalah
2) Metode Montessori, Frobel dan Taman Siswa;
3) Pidato sambutan Ki Hadjar Dewantara
Konsep-konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara merujuk pada pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid, salah satunya yang sangat menarik adalah yang terdapat dalam sambutan Ki Hadjar Dewantara sebagai berikut:
"... Kita lihat di zaman sekarang masih dipakainya bentuk-bentuk rumah sekolah, daftar-daftar pelajaran yang tidak cukup memberi semangat mencari ilmu pengetahuan sendiri, karena tiap-tiap hari, tiap-tiap triwulan, tiap tahun pelajar-pelajar kita terus terancam oleh sistem penilaian dan penghargaan yang intelektualis. Anak-anak dan pemuda-pemuda kita sukar belajar dengan tentram, karena dikejar-kejar oleh ujian-ujian yang sangat keras dalam tuntutan-tuntutannya. Mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup kejiwaannya; sebaliknya, mereka belajar untuk dapat nilai-nilai yang tinggi dalam school raport-nya atau untuk dapat ijazah. Dalam soal ini sebaliknyalah kita para pemimpin perguruan, bersama-sama dengan Kementerian P.P. dan K. mencari bagaimana caranya kita dapat memberantas penyakit exam cultus dan diploma jacht itu".
Sambutan itu dilakukan dalam Sidang Terbuka Dewan Senat Universitas Gadjah Mada tanggal 7 November 1956. Artinya, sudah 67 tahun waktu berlalu, apakah para pendidik sudah memberantas penyakit exam cultus dan diploma jacht?
Ki Hadjar Dewantara juga mengatakan bahwa memberantasnya sangat sulit karena sudah menjadi cultus, walaupun sebagian masyarakat telah menyadari bahwa exam cultus dan diploma jacht adalah kurang tepat dalam pendidikan. Tapi sekali lagi, sebagian masyarakat terkadang membenarkan sesuatu yang menjadi kebiasaan bukan membiasakan sesuatu yang benar. Jadi solusi untuk memberantas pemahaman ini adalah dengan melakukan perubahan paradigma pembelajaran terus menerus dan berkelanjutan.
Setelah menyimak video dan mempelajari filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, saya membuat refleksi diri sebagai pembelajar sekaligus sebagai pemelajar yang dapat menginternalisasi gagasan Ki Hadjar Dewantara.
Refleksi tersebut dapat juga dilihat melalui video pada tautan berikut ini:
Refleksi Filosofi Pendidikan KHD
Berdasarkan eksplorasi konsep tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, sedangkan asas pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara memiliki lima asas yaitu asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan dan asas kemanusiaan. Asas tersebut mendasari pendidikan di Taman Siswa. Konsep-konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid akan tercermin dari kegiatan merdeka-belajar dan merdeka-mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar