Jumat, 25 Agustus 2023

RUANG KOLABORASI MENEMUKENALI NILAI-NILAI LUHUR SOSIAL BUDAYA DALAM MENEBALKAN LAKU MURID

Modul 1.1 Tahapan ruang kolaborasi

Pada tahapan ini saya berharap mampu menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat.

Ruang kolaborasi memberikan kesempatan untuk menguatkan kembali konsep tentang pemikiran filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui diskusi. Selain itu, saya dan teman-teman lainnya berkolaborasi untuk mengeksplorasi nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal masing-masing dalam upaya menebalkan konteks diri/kekuatan kodrat murid sebagai manusia secara pribadi dan anggota masyarakat. 

Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa keberagaman sosial budaya yang dimiliki bangsa Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam menuntun proses pendidikan. Pada kesempatan ini, sosial budaya yang kami angkat adalah "Perayaan panjang mulud".

Perayaan panjang mulud adalah kegiatan perayaan keagamaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini dilakukan sejak masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa dan masih dilakukan oleh masyarakat Banten hingga kini. Panjang mulud umumnya dibuat dari bilah bambu yang dibuat menyerupai masjid, perahu, rumah, atau bentuk lain yang dihiasi berbagai ornamen sehingga terlihat cantik dan menarik. Panjang mulud kemudian dilengkapi dengan berbagai barang kebutuhan masyarakat baik itu sembako, kain, baju, perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam perayaan panjang mulud sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar Dewantara pernah mengingatkan bahwa konsep manusia merdeka yaitu mereka tidak terperintah, mereka dapat menegakkan dirinya, tertib mengatur perikehidupannya, sekaligus tertib mengatur perhubungan mereka dengan kemerdekaan orang lain. Konsep tersebut dapat diterapkan selama proses pembuatan panjang mulud dan selama rangkaian perayaannya.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam perayaan panjang mulud  yang sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang konsep merdeka meliputi:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia. Perayaan ini bukti diri bahwa kita menyakini adanya Rasulullah, sosok penuh teladan yang dipilih Allah SWT sebagai rahmat bagi alam semesta. Pada perayaan ini diharapkan murid dapat meneladani dan menerapkan sikap terpuji Rasulullah yaitu sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (pandai dan cerdas), dan tabligh (menyampaikan). 

2. Kreatif. Pembuatan panjang mulud menguatkan nilai kreatif pada murid karena pembuatannya memerlukan kreatifitas agar panjang mulud yang dihasilkan memiliki nilai estetika dan kebermanfaatan yang tinggi.

3. Bergotong royong. Pembuatan panjang mulud tidak dapat dilakukan seorang diri, membutuhkan beberapa orang untuk berkolaborasi menyatukan berbagai ide, tenaga, maupun dana. Panjang mulud juga akan dibagikan pada masyarakat sekitar sebagai bukti nilai kepedulian dan berbagi yang diharapkan akan timbul dalam diri murid.

4. Berkebinekaan tunggal. Perayaan ini diharapkan murid dapat mengenal dan menghargai budaya, dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat yang terlibat dalam perayaan tersebut, dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota masyarakat.

5. Mandiri. Pada proses pembuatan panjang mulud dan rangkaian kegiatan perayaannya diharapkan murid dapat menemukan pengalaman yang dapat membantunya untuk mengenali kekuatan dan kelemahannya, mengembangkan kendali dan disiplin diri, percaya diri, inisiatif dan resilien dalam menghadapi tantangan yang menghadangnya.

6. Bernalar kritis. Proses pembuatan panjang mulud membutuhkan kolaborasi tim. Pada saat berkolaborasi, akan banyak ide dan gagasan yang dikemukakan oleh para anggota dalam tim. Momen seperti ini diharapkan dapat menguatkan nilai murid dalam hal kemampuannya memperoleh informasi dan memproses informasi menjadi suatu gagasan yang akhirnya menjadi suatu keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Nilai-nilai luhur tersebut termasuk dalam dimensi profil pelajar pancasila yang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam membangun karakter murid. Berdasarkan hal tersebut maka perayaan panjang mulud sangat penting dilakukan di sekolah karena dapat dijadikan sarana dalam penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus anggota masyarakat.

Menumbuhkan nilai-nilai luhur tersebut dalam diri murid menjadi tantangan bagi para pendidik. Biasanya perayaan lebih identik dengan eforia perayaannya saja tanpa adanya pemaknaan dari perayaan itu sendiri. Maka hal yang perlu dilakukan pendidik adalah menuntun murid untuk melakukan evaluasi dan refleksi untuk menemukan nilai-nilai luhur selama mereka melakukan proses pembuatan panjang mulud dan pada saat proses perayaannya. Proses menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya perayaan panjang mulud diharapkan dapat menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...