Rabu, 01 November 2023

EKSPLORASI KONSEP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Modul 2.1 Tahapan eksplorasi konsep

Pada tahapan ini saya berharap dapat 1) menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas, 2) menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi, 3) menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.

Pada modul 2.1, saya didorong untuk merefleksikan tentang keberagaman murid-murid yang ada di kelas terkait dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas adalah dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi.  Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar semua murid. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pendidikan yang telah disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Tujuannya adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, artinya sebagai guru kita harus menyediakan layanan pendidikan yang memberikan murid kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang diajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan baik dan konsisten oleh guru jika guru tersebut meyakini bahwa setiap murid itu unik, mereka mempunyai pola belajarnya sendiri. Setiap murid mempunyai tingkat keberhasilan dan kesuksesannya sendiri dalam proses pembelajaran sesuai dengan kekuatan dan kebutuhan belajarnya. Hal tersebut yang mendasari guru, tidak lagi menyamaratakan perlakuan kepada semua murid sehingga pada proses pembelajaran tidak terjadi learning gap.

Apa itu learning gap? learning gap adalah kesenjangan belajar, dimana pencapaian murid tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut. Inilah mengapa guru merupakan kunci kesuksesan pengembangan program pembelajaran semua muridnya di kelas, gurulah yang menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan kesempatan semua murid mencapai titik suksesnya masing-masing. Untuk itu, guru membutuhkan dukungan dari pihak sekolah dan komunitas praktisi lainnya untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan.


Pembelajaran berdiferensiasi tidak serta merta langsung berhasil memenuhi kebutuhan belajar semua murid. Guru perlu melakukan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran yang dilakukannya. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran melalui bukti-bukti yang diperoleh berdasarkan pengalaman demi pengalaman selama praktik pembelajaran dilakukan. Hasil refleksi akan menjadi titik awal perbaikan pembelajaran selanjutnya.

Pada modul ini pun, saya mengetahui kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan Standar Pendidikan Nasional (SNP) khususnya pada standar kompetensi lulusan.. Kualifikasi kemampuan lulusan murid sesuai standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai setelah menyelesaikan masa belajarnya di jenjang pendidikan tertentu. Kualifikasi lulusan tersebut akan terwujud seiring adanya upaya untuk mengembangkan potensi murid secara maksimal. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi murid secara maksimal melalui proses identifikasi kebutuhan murid yang tepat sehingga meminimalisir kesenjangan belajar.

Proses identifikasi kebutuhan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...