Jumat, 27 Oktober 2023

AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF

Modul 1.4 Tahapan aksi nyata

Pada tahapan ini, saya berharap dapat menyampaikan pemahaman dan pembelajaran dari penerapan konsep-konsep inti dari modul bidaya positif.

Aksi nyata kali ini dilakukan sesuai perencanaan pada saat tahapan koneksi antarmateri yaitu:

  • Memahami dan mengamati tentang budaya positif di sekolah (minggu ke 1-2 Oktober 2023)
  • Implementasi tentang pembuatan keyakinan kelas dan segitiga restitusi (minggu ke 3-4 Oktober 2023)
  • Diseminasi tentang budaya positif kepada guru-guru (minggu ke 3-4 Oktober 2023)
  • Refleksi hasil kegiatan (minggu ke 4 Oktober 2023)

Dokumentasi dari apa yang telah dilakukan sebagai berikut:

Pada tahapan awal saya mempelajari dan merefleksi tentang apa saja yang dipelajari dalam modul 1.4 tentang budaya positif pada tahapan eksplorasi konsep:

Pada bagian budaya positif, saya mendapatkan pemahaman tentang:

Artikel yang ditulis kemudian saya bagikan kepada para guru di sekolah dan komunitas praktisi MGMP Kimia Kabupaten Serang dan berharap mendapatkan umpan balik dari para guru melalui kolom komentar pada artikel tersebut. Kemudian saya mengimplementasikan dengan membuat keyakinan kelas di kelas XI MIPA 1 dan praktik segitiga restitusi bersama salah satu murid.

Pembuatan keyakinan kelas


Praktik segitiga restitusi

Setelah membuat artikel tentang pemahaman saya mengenai konsep-konsep inti dari modul budaya positif dan menerapkannya melalui pembuatan keyakinan kelas dan praktik segitiga restitusi, saya kemudian melakukan diseminasi kepada para guru di SMAN 1 Mancak.


Setelah melakukan tahapan tersebut, saya merefleksikan seluruh kegiatan yang telah saya lakukan. Pada saat pemahaman materi, banyak hal baru yang saya peroleh dimana pemahaman tersebut menggugurkan pemahaman saya sebelumnya, seperti tentang hukuman dan penghargaan, serta miskonsepsi tentang kontrol diri. Konsep restitusi juga merupakan hal yang baru, walaupun sebenarnya secara tidak sadar saya pernah melakukannya saat murid melakukan suatu pelanggaran.

Pada saat pembuatan keyakinan kelas, tahap pendalaman keyakian kelas tidak secara langsung, mereka menuliskannya pada tabel T dan Y yang telah saya siapkan dan kemudian menuliskan apa yang menjadi tugas guru dan tugas murid untuk mewujudkan keyakinan tersebut. Sedangkan untuk praktik segitiga restitusi, saya menanyakan bagaimana perasaan Imral setelah mengikuti kegiatan segitiga restitusi, Imral mengatakan bahwa: "saya merasa lebih dipahami dan dipercaya untuk menyelesaikan permasalahan akibat pelanggaran yang saya lakukan. Biasanya saya merasa kesal dan marah karena saat melakukan pelanggaran saya langsung mendapatkan hukuman dari guru tanpa ditanyakan alasannya terlebih dahulu". Saya tanyakan harapannya, Imral mengatakan bahwa: "saya berharap guru-guru melakukan restitusi dibandingkan langsung memberikan hukuman".

Pelaksanaan diseminasi bertepatan dengan pelaksanaan "Fasilitasi Penguatan Kompetensi dan Pengembangan Karakter" sehingga saya dan salah satu rekan guru yang mengikuti program pendidikan guru penggerak tidak kesulitan dalam mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dan para guru. Salah satu guru pada saat akhir pelaksanaan diseminasi memberikan tanggapan bahwa "materi yang diberikan sangat menarik hanya saja dalam pelaksanaannya tidak semua guru dapat melakukan restitusi dan memposisikan diri sebagai manager karena sangat dibutuhkan kesabaran dan tingkat emosional yang stabil". Dan saya mengatakan bahwa di program pendidikan guru penggerak akan ada pembelajaran tentang sosial dan emosional untuk mendukung guru mengelola emosinya, jadi saya juga mengajak para guru SMAN 1 Mancak mengikuti program pendidikan guru penggerak agar dapat mendukung menjadi guru yang sebenarnya.

Secara keseluruhan, saya dapat melaksanakan aksi nyata untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep inti dari modul budaya positif, meskipun perlu banyak waktu untuk menjadikannya sebagai kebiasaan dan akhirnya sampai pada titik membudaya. Maka dari itu, saya akan mencoba terus menerapkan konsep-konsep inti dari modul budaya positif dan mengajak rekan guru lainnya sebagai upaya dalam mewujudkan budaya positif di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM KIMIA SMA: MEMBAWA KONSEP ABSTRAK KE DUNIA NYATA

Pembelajaran interaktif telah menjadi tren dalam dunia pendidikan modern. Dalam mata pelajaran kimia, yang seringkali dianggap abstrak dan s...